INTIMNEWS.COM,PALANGKA RAYA – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Kalimantan Tengah secara sukarela menggalang donasi untuk Khadijah. Anak yang baru menginjak usia 5 tahun yang tinggal di sebuah gang sempit di kawasan Jalan Dr. Murjani, Kota Palangka Raya dan didiagnosis mengidap kanker getah bening.
Ketua SMSI Kalteng, H. Sutransyah mengatakan, aksi peduli ini merupakan salah satu bagian dari program kerja SMSI Kalteng.
“Misi kemanusiaan menjadi salah satu bagian program kerja SMSI Kalteng, salah satunya menggalang donasi untuk Khadijah. Sebelumnya SMSI Kalteng juga sudah beberapa kali menggalang aksi peduli termasuk memberikan bantuan kepada korban banjir di beberapa wilayah di Kota Palangka Raya dan bantuan untuk keluarga prasejahtera korban terdampak Covid 19,” kata mantan ketua PWI Kalteng tiga periode ini pada Minggu, 14 November 2021.
Lebih lanjut dikatakan H. Sutransyah, pihaknya menyampaikan ucapan terimakasih kepada sejumlah donatur dan pengurus SMSI Kalteng yang menyisihkan sebagian rezekinya, sehingga donasi itu bisa terkumpul.
Donasi itu sendiri diserahkan langsung oleh Sekretaris SMSI Kalteng, Irwansyah mewakili organisasi kepada orang tua Khadijah, Syahdarani didampingi Aat dan M. Iqbal dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kalteng yang selama ini melakukan pendampingan.
Sementara itu, Aat perwakilan dari ACT Kalteng menyampaikan ucapan terimakasih atas kepedulian dari SMSI Kalteng dalam penanganan Khadijah.
“Sejak awal kita melakukan pendampingan kepada Khadijah dan keluarganya, untuk itu kita menyampaikan terimakasih kepada SMSI Kalteng yang turut serta dalam meringankan sedikit beban keluarga Khadijah,” kata Aat.
Syahdarani, orang tua Khadijah yang ditemui di rumahnya yang cukup sederhana di kawasan padat penduduk kawasan Jalan Dr. Murjani bawah Kota Palangka Raya ini hanya bisa menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuannya.
“Terimakasih banyak atas bantuannya semoga bermanfaat dan berkah bagi kita semua,” katanya dalam logat Banjar yang sangat kental.
Namanya Khadijah, usianya baru menginjak 5 tahun, tetapi ujian berat sudah harus ia jalani.
Pada akhir 2020, Khadijah sering mengalami sakit perut, nafsu makannya pun berkurang. Awalnya orang tuanya mengira ini hanyalah sakit perut biasa. Namun ketika berobat ke rumah sakit, dokter memvonis ia mengidap Kanker Getah Bening dan TB tulang.
Setelah itu Khadijah pun dirujuk ke Rumah Sakit Ulin Banjarmasin untuk menjalani kemoterapi. Kala itu, gadis mungil ini masih ditemani oleh mendiang ibundanya, namun karena menderita penyakit diabetes, sang ibu meninggal dunia pada Januari 2021.
Sepeninggalan sang ibunda, ayahnya lah yang berjuang seorang diri untuk merawatnya. Sayangnya saat ini pengobatan Khadijah harus terhenti karena keterbatasan biaya. Ayahnya hanya seorang pedagang bubur keliling, kondisi kakinya pun sulit untuk berjalan karena kecelakaan yang pernah dialaminya.
Saat ini setidaknya dibutuhkan biaya sebesar Rp100 juta untuk pengobatan kemoterapi, hingga transportasi Khadijah ke rumah sakit. Namun ayahnya sudah tak tahu lagi harus meminta bantuan pada siapa.
Melihat kondisi Khadijah, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kalimantan Tengah berikhtiar untuk melakukan pendampingan selama masa pengobatan dan memenuhi biaya transportasi khadijah dan ayahnya. Tak lupa ACT juga akan memberikan pendampingan pasca pengobatan kepada Khadijah dan keluarga.