INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Aliansi Cipayung Plus kota Palangka Raya menyelenggarakan aksi peringatan HUT RI ke-76 di sekitaran Tugu Soekarno, Palangka Raya, Selasa sore 17 Agustus 2021.
Aliansi tersebut terdiri dari PMKRI Cabang Palangka Raya, KMHDI Cabang Palangka Raya, GMNI Cabang Palangka Raya, PMII Cabang Palangka Raya, HMI Cabang Palangka Raya, GMKI Cabang Palangka Raya, dan KAMMI Cabang Palangka Raya.
Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan adalah penampilan dalam mengekspresikan Hari Kemerdekaan dari setiap perwakilan organisasi, yang mana juga direncanakan diakhiri dengan aksi menyalakan lilin.
Hasan selaku koordinator aksi menyampaikan, ini merupakan kegiatan untuk menyampaikan kritik di momentum Hari Kemerdekaan.
Aliansi juga menyampaikan beberapa sikap untuk ditelaah bersama dalam suasana kemerdekaan ini. Pertama, mengingatkan kembali bahwa momentum hari kemerdekaan merupakan momentum yang bersejarah yang menjadi hasil buah perjuangan para pahlawan terdahulu dalam melawan kerasnya penjajahan. Dalam inilah nilai-nilai kemerdekaan baik secara historis, maupun filosofis dapat kita ambil sebagai kerangka refleksi dalam menjalani perjalanan kehidupan kebangsaan.
Kedua, dalam suasana bangsa kita saat ini perlu adanya semangat kesatuan dan persatuan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Semangat perjuangan kemerdekaan inilah yang menjadi landasan kita Bersama dalam menghadapi pandemi Covid-19 ataupun dalam menghadapi situasi apapun yang mengganggu kehidupan kebangsaan.
Lalu ketiga, mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat khususnya masyarakat Kalimantan Tengah untuk tidak melupakan sejarah perjuangan bangsa terutama perjuangan putra daerah dalam meraih kemerdekaan dan mempertahankan kedaulatan bangsa sampai saat ini.
Keempat, mendorong pemerintah provinsi dan pemerintah kota, lebih memperhatikan kebijakan yang dikelurkan di tengah pandemi Covid-19 harus melihat kondisi daerah dan dampak yang disebabkan serta asas kebermanfaatan terhadap penanganan Covid-19.
Kemudian kelima, mendorong pemerintah provinsi dan pemerintah kota untuk dapat memperhatikan sarana-prasarana penunjang pembelajaran jarak jauh, agar proses pembelajaran dapat berjalan maksimal dan tidak tersentralisasi dipusat kota.
Keenam, mendorong Pemerintah Provinsi dan pemerintah kota agar terus mengoptimalkan program kerjanya dengan melibatkan pemuda di provinsi Kalimantan tengah dan kota palangka raya guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.
Serta yang terakhir, mendorong pemerintah provinsi dan kota agar memperhatikan masyarakat yang kehilangan pekerjaan karena pandemi Covid-19 dan mengoptimalkan peran dari Lembaga pemberdayaan masyarakat untuk menunjang kreatifitas di tengah pandemi Covid-19.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan yang juga diawasi oleh kepolisian tersebut diminta untuk membubarkan diri oleh Camat Pahandut, Berlianto.
“Karena memang tadi kita dapat laporan, dan kita satgas kecamatan pahandut tidak dapat laporan jadi kita turun kesini,” kata Berlianto.
Ia mengajak untuk saling menjaga, karena Palangka Raya berada di PPKM Level 4. “Semua jenis kegiatan masyarakat harus melalui asistensi, minimal dari kecamatan,” terang Berlianto.
Berlianto menyebut bahwa kegiatan tersebut baru diketahui pihaknya saat sore hari.
Di sisi lain, M. Hasan selaku koordinator aksi menyampaikan kekecewaannya karena adanya perintah untuk membubarkan kegiatan.
“Kami sudah surat pemberitahuan ke satgas dan ke kepolisian, dan gatau timbul ada pak Camat datang dan meminta surat rekomendasi satgas,” ungkap Hasan.
Karena pembubaran tersebut, beberapa lembaga belum sempat memberikan penampilan sesuai yang sudah disiapkan.
Sementara, Sekretaris GMNI Cabang Palangka Raya Septa mengungkapkan kekecewaannya karena menjadi salah satu lembaga yang belum tampil.
“Sebenarnya kami sudah menyampaikan mengenai tata cara kegiatan, serta ini menjadi kekecewaan kami, secara terkhusus GMNI karena kejadian ini, kami belum sempat tampil,” tuturnya.
Aksi ditutup dengan penyalaan lilin oleh perwakilan tiap lembaga dan diikuti dengan membacakan poin-poin sikap dari aliansi.