KALAU menyebut juragan sapi mungkin yang terbayang adalah lelaki gagah. Bayangan itu sirna bila bertemu Elfa Safitri, warga Desa Karangjati Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal. Karena, juragan sapi itu seorang ibu muda cantik berusia 25 tahun dengan satu anak.
Elfa Safitri sukses mengembangkan usaha ternak sapi. Wanita yang tinggal bersama anak berusia 5 tahun, adik dan kedua orang tuanya mempunyai cerita panjang dalam membangun usaha ternak sapi.
Kesukaan dengan dunia ternak sapi atau dunia hewan berawal dari orang tuanya. “Waktu saya kecil masih sekolah kelas 1 SD, saya suka diajak bapak untuk mengembala kambing. Saat itu ngembala kambing dengan menaiki becak. Kebetulan bapak saya seorang tukang becak yang sampingannya sebagai pengembala kambing,” tutur Elfa Safitri yang dikutip dari panturapost, Selasa (14/7/2020).
Fitri masih ingat bagaimana saat masih di kelas 1 SD. Teman-teman di sekolah menjauh karena ia dari keluarga miskin dan lingkungan rumahnya bau karena ada ternak kambing.
Karena tidak ada teman bermain, bapaknya selalu mengajak angon wedus. Saat mengembala kambing dan saat mau pulang, Fitri melihat sebuah rumah bagus yang memiliki hewan besar.
“Waktu itu saya bilang ke bapak. Pak, kita ternak hewan itu aja biar punya rumah bagus. Pada saat itu bapak bilang, itu hewan sapi dan harganya mahal,” tuturnya.
Kambing lima ekor yang selama ini digembalakan, lanjut Fitri, akhirnya dijual dan dibelikan sebuah kerbau. Namun saat memelihara kerbau pun tidak berjalan mulus. Kadang kerbau deket rumah di tengah pemukiman menimbulkan bau. Akhirnya kerbau dijual dan dibelikan dua ekor sapi kecil.
Dua ekor sapi itu dipelihara sampai besar dan kemudian dijual. Uangnya dibelikan empat sapi kecil. Selanjutnya menjadi punya tujuh sapi dan bertambah banyak lagi.
Saat lulus SMP, saat itu Fitri masih usia 15 tahun, ia memberanikan diri mengurus ternak dan penggemukan sapi yang dikelola bapaknya. “Usia 15 tahun, saya ngurus semua. Dari mencari rumput, ngasih makan, cara jual beli sapi, cara merawat sapi dan banyak lainnya,” kata dia.
Meski menggeluti bidang peternakan, Fitri tetap pada kodratnya sebagai wanita yang bisa berdandan cantik. Tampil cantik juga saat memasarkan dan membeli sapi di luar kota.
Seperti di Tuban, Jawa Timur dan daerah lainnya. Hebatnya lagi mobil truk disopiri sendiri. “Dari mengirim sapi ke pasaran sampai beli, saya lakukan sendiri dengan mengendarai mobil truk,” ujarnya.
Saat ini, ia lebih banyak di rumah karena menjelang lebaran Idul Adha dan kurban biasanya banyak pembeli. “Yah keseharian saya dari pagi kasih makan sapi, mandiin sapi serta menerima tamu pembeli. Dan dibantu empat karyawan,” ujar Fitri yang kini memiliki 70 sapi dengan berbagai jenis sapi. Dari sapi Simmental, Brahman, hingga Limousin.
Ditanya dampak pandemi COVID-19 terhadap perdagangan sapi, Fitri mengakui terkena dampak, Namun ia bawa santai saja. “Santai aja. Ada aja yang beli sapi. Tetapi masih dari wilayah Tegal dan Brebes,” kata dia. (int)