INTIMNEWS.COM,SAMPIT – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali terjadi, kali ini melanda Desa Pamalian Kecamatan Kota Besi.
Kebakaran yang terjadi diduga sengaja dibakar oleh salah seorang warga setempat dan belum diketahui secara pasti pelakunya.
Menurut salah satu warga Desa Pamalian Sabran, titik api berasal dari Teluk Pamadauan Sebrang yang berada di Desa Simpur, Kecamatan Kota Besi.
“Titik api bermula dari Teluk Pamadauan Sebrang dan merambat ke sejumlah lahan pertanian warga,” kata Sabran, Senin 16 September 2024.
Menurut Sabran, peristiwa Karhutla terjadi sejak Minggu 15 September 2024 dan hingga kini api belum bisa dipadamkan karena keterbatasan alat yang dimiliki oleh masyarakat setempat.
“Sampai saat ini kami masih berusaha memadamkan api tetapi belum berhasil dikarenakan keterbatasan alat yang kami miliki,” bebernya.
Diperkirakan lahan yang terbakar lebih dari 1 hektar dan sampai sekarang sudah merambat ke lahan pertanian warga di Desa Pamalian.
Sabran juga mengungkapkan bahwa sampai saat ini belum ada bantuan dari Pemerintah dalam upaya pemadaman titik api yang semakin meluas tersebut.
“Sejauh ini belum ada bantuan unit dari Damkarmat untuk memadamkan titik api yang semakin meluas,” ungkapnya.
Dirinya berharap kepada Pemerintah Daerah agar dapat segera melakukan tindakan cepat sehingga Karhutla yang terjadi dapat dipadupadankan agar tidak meluas.
“Kami berharap Pemerintah Daerah dapat segera melakukan tindakan cepat untuk memadamkan titik api,” pungkasnya.