INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Rencananya balita kembar siam dempet dada, Muhammad Ibrahim dan Muhammad Abdullah yang lahir pada 4 Januari 2020, warga Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), bakal diberangkatkan untuk menjalani operasi pemisahan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Rabu 25 Agustus 2021.
Dalam kesempatan itu, Bupati Kobar Nurhidayah menjenguk balita tersebut di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, untuk memberikan support serta bantuan secara pribadi, Selasa 24 Agustus 2021.
Bupati Nurhidayah memohon doa dari masyarakat Kobar agar pelaksanaan operasi kembar siam ini berjalan lancar tanpa hambatan.
“Untuk masalah pendanaan, kami sudah mengupayakan melalui program BPJS Kesehatan,” jelasnya.
Walau demikian, menurut Bupati Nurhidayah, pihaknya juga mengetuk hati para dermawan yang bersedia membantu dalam hal pendanaan untuk operasional pendamping yang menunggui selama proses operasi dilaksanakan.
“Karena menurut informasi sementara, seluruh pelaksanaan operasi pemisahan balita kembar siam tersebut diperkirakan memakan waktu 2 bulan,” ujarnya.
Namun kata Bupati biaya pendamping ini lah yang tidak bisa tercover oleh BPJS Kesehatan.
Bagi masyarakat yang bersedia memberikan bantuan untuk biaya operasional pendamping dari keluarga dan relawan dalam tahapan operasi pemisahan balita kembar siam yang lahir di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun 4 Januari 2020 ini bisa menyalurkannya melalui rekening khusus melalui Bank BRI atas nama Peduli Masyarakat Kobar di nomor rekening 0282 01 01728853 8.
Sementara itu Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dr Fahruddin menjelaskan, bahwa untuk biaya keberangkatan ibu dan bayi kembar siam telah di siapkan oleh pihak RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, dan dari pihak rumah sakit ada 2 orang yang mendampingi.
“Ibu dan bayi kembar siam telah diperiksa PCR dan Alhamdulillah hasilnya negatif, sehingga sudah siap untuk berangkat ke Jakarta, dari kami ada 2 orang yang mendampingi, selain itu juga ada relawan yang ikut mendampingi,” beber dr Fachrudin.
Sementara untuk pelaksanaan Operasi pemisahan bayi siam ini merupakan kegiatan sosial. “Tim dokter RSCM telah melakukan pengumpulan dana, apabila dana yang terkumpul ada kelebihan maka digunakan untuk keperluan bayi kembar siam lainnya dari daerah lain,” ujar Fahruddin.
Fahruddin pun menambahkan bahwa, bayi kembar siam ini akan di tangani 30 orang tim dokter, dimana pihak RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun telah berkoordinasi dengan tim dokter RSCM.
“Dimana, Lanjut Fachrudin tim dokter RSCM menyatakan telah siap untuk melakukan operasi pemisahan, tandasnya. (Yus)