INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Dalam sehari tercatat setidaknya ada empat kecelakaan lalu lintas darat yang terjadi di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Dalam insiden tersebut terdapat dua korban meninggal dunia dan lima diantaranya dilarikan ke RSUD dr Murjani Sampit untuk mendapatkan perawatan medis.
Insiden kecelakaan itu terjadi pada Sabtu, 27 Mei 2023, informasi kecelakaan pertama diterima dari seorang pria bernama Hayun (58) yang mengendarai sepeda motor di Jalan Tjilik Riwut Km 24, Desa Luwuk Bunter, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Korban diduga mengalami kecelakaan tunggal usai menabrak lubang di jalan tersebut. Akibatnya korban mengalami luka di bagian kepala hingga dirujuk ke rumah sakit. Beruntung nyawanya tertolong setelah beberapa waktu tersungkur di aspal dan dievakuasi.
“kemarin sudah kami evakuasi dari Puskesmas Cempaka ke rumah sakit sekitar pukul 18:30,” kata Zulkansyah relawan PMI Kotim.
Selanjutnya kecelakaan juga terjadi di Jalan Kapten Mulyono, Kecamatan MB Ketapang menimpa dua orang pengendara sepeda motor, kedua orang korban itu belum diketahui identitasnya namun satu diantaranya dirawat di RSUD dr Murjani Sampit.
“Korban tidak apa-apa, namun kata dokter terkena sarafnya,” ungkap kerabat korban pada Sabtu malam saat ditemui di IGD RSUD dr Murjani Sampit.
Ketiga kecelakaan serupa terjadi di Jalan Bumi Raya I, Kecamatan Baamang sekitar pukul 19:45 WIB melibatkan dua pengendara sepeda motor. Saat ditelusuri di lokasi kejadian, warga mengaku korban telah dibawa ke rumah sakit. Namun tidak diketahui persis kronologi dan identitas korban.
Keempat yakni di Jalan Ir H Juanda, Desa Pelangsian Kecamatan MB Ketapang sekitar pukul 22:45 WIB pada Sabtu malam.
Insiden kecelakaan adu banteng itu melibatkan sepeda motor jeniss Yamaha MX King Warna biru TTNKB dan satu unit sepeda motor Honda Beat warna putih dengan nomor polisi KH 2256 LF.
Adapun pengendara Honda Beat yakni berinisial G (23) dan T (24), sementar pengendara MX King adalah F (18) dan M (14).
Akibat insiden itu F meninggal dunia, G mengalami luka memar di kepala dan meninggal dunia, sementara M mengalami luka lecet lutut kaki kiri, lecet di bibir bawah dan T mengalami luka ringan.
Berdasarkan data pada Operasi Ketupat Telabang 2023 lalu yang digelar pada 18 April mendatang hingga 2 Mei 2023 Kotim menjadi daerah paling tinggi angka kecelakaan lalu lintas darat.
Sebanyak delapan kecelakaan tercatat, dua korban meninggal dunia, dua luka berat dan dua luka ringan dengan kerugian material Rp 22.5 juta.
Adapun ranking berdasarkan data perbandingan Operasi Ketupat Telabang 2022 dan 2023 pada H-1 sampai dengan H-7. Kotim pada 2022 sebanyak tiga kecelakaan dan delapan kecelakaan pada 2023, dimana ranknya berada pada angka 167 persen.
Jumlah kecelakaan lalu lintas di Kotawaringin Timur Kotim sepanjang tahun 2022 juga meningkat dibandingkan tahun 2021 lalu.
Data peningkatan jumlah laka lantas itu disebut oleh Kabag Ops Polres Kotim Kompol Samsul Bahri pada rapat evaluasi eksternal akhir tahun di aula Rumah Jabatan Bupati Kotim.
“Pada tahun 2021 laka lantas terdapat 90 kasus, sedangkan pada tahun 2022 meningkat menjadi 143 kasus,” ungkap Samsul. Kamis, 29 Desember 2022 lalu.
Sedangkan menurutnya, korban meninggal dunia pada 2021 sebanyak 54 orang, dan pada 2022 sebanyak 68 orang. Sementara itu korban luka berat sebanyak 1 orang pada 2021 dan pada 2022 juga dengan jumlah yang sama.
“Korban luka ringan 85 kasus pada 2021 dan meningkat pada 2022 sebanyak 178 kasus. Demikian juga dengan tabrak lari sebanyak 8 kasus pada 2021 dan 10 kasus pada tahun 2022,” bebernya.
Paparan pada evaluasi eksternal akhir tahun itu juga diikuti oleh Bupati Kotim Halikinnor, Dandim 1015 Sampit dan seluruh camat beserta seluruh kepala OPD.
Lokasi rawan laka di Kotim terdapat di Jalan Jenderal Sudirman, dengan 31 kasus, kedua adalah jalan Tjilik Riwut dengan 36 kasus, kemudian di Jalan HM Arsyad ada 29 kasus, Jalan Poros Parenggean – Antang Kalang 14 kasus kecelakaan dan dalam Kota di Kotim 33 kasus,” kata Kabag Ops Polres Kotim Kompol Samsul Bahri.
Dengan demikian, Samsul menyebut jumlah laka di Kotim sebanyak 143 kasus. Sedangkan anatomi crime kasus laka lalu lintas dan pelanggaran selama 2022 yang terlibat yakni roda enam, roda empat dan roda dua di Jalan Jenderal Sudirman Km 12-86 Kotim.
Adapun faktornya yakni kelalaian manusia, kondisi jalan dan penerangan jalan dan kurangnya rambu. Sementara itu di Jalan Tjilik Riwut Km 30 – Km 102 melibatkan roda 10, roda enam, roda empat dan roda dua. Dimana faktornya adalah kelayakan kendaraan, cuaca dan penerangan jalan hingga kurangnya rambu.
“Di Jalan HM Arsyad Kilometer 17 sampai 89 didominasi kendaraan roda sepuluh, roda enam, roda empat dan roda dua. Dimana faktornya kelalaian manusia, kelakayan kendaraan, penerangan jalan dan kurangnya rambu,” sebut Samsul.
Jalan Poros Parenggean – Antang Kalang juga kerap melibatkan laka roda enam, roda empat dan roda dua dengan faktor jalan, kelayakan kendaraan dan penerangan jalan hingga kurangnya rambu. Sementara pada dalam kota didominasi kendaraan yang terlibat laka yakni roda empat dan roda dua, yang difaktori oleh kelalaian manusia serta jalan. (**)
Editor: Irga Fachreza