INTIMNEWS.COM,SAMPIT – Anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Marudin berharap, rencana pembangunan Jembatan Mentaya jangan sampai hanya sekedar “dagangan” di musim pemilihan kepala daerah (pilkada).
Marudin mengungkapkan, pesta demokrasi atau pilkada terkadang membuat calon-calon melakukan segala cara untuk meraih dukungan masyarakat. Salah satunya dengan janji-janji politik yang terkesan sulit direalisasikan secepatnya.
“Pertarungan di setiap pesta demokrasi terkadang ide atau wacana yang muncul itu adalah wacana yang tentunya tidak memiliki perencanaan secara profesional dan terkesan mendadak,” jelas Anggota DPRD dari PKB ini, Selasa 1 Oktober 2024.
Menurut Marudin rencana pembangunan Jembatan Mentaya ini bukan hal baru, tapi sudah direncakan pada saat pilkada sebelumnya. Hal ini terkesan baginya terkadang menjadi sebuah gorengan di musim pilkada.
Lanjutnya, pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam membangun infrastruktur di daerah. Jangan sampai nanti gagal jadi saling sikut sehingga yang direncakan tidak terjadi.
“Kita mendorong dan mengsupport bisa terlaksananya, tapi harus melalui perencanaan yang benar koordinasi yang sinergik dari tingkat kabupaten, provinsi, sampai pusat, karena itu bukan dana yang sedikit,” lanjutnya.
Sebagai Anggota DPRD, dirinya sangat mendukung penuh apabila rencana itu secara profesional dari semua leading sektor.
“Hal ini jangan sampai menjadi dagangan di musim pilkada. Artinya bukan hanya sebagai angan-angan tetapi betul-betul dilaksanakan dengan perencanaan yang profesional dari semua pihak,” demikian Anggota Dewan dari Dapil 2 Kotim ini.
Sementara sebelumnya, Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kotim Shalahuddin menegaskan ingin kebut pembangunan Jembatan Bentang Mentaya untuk dapat direalisasikan secepatnya.
Kepala Dinas PUPR Kalimantan Tengah (Kalteng) ini tentu asing dengan rencana Gubernur Sugianto Sabran yang ingin mempercepat pembangunan Jembatan Mentaya yang diharapkan oleh masyarakat Kotim tersebut.
“Pak Gubernur mau membangun jembatan Mentaya. Mudahan dalam waktu dua bulan ini kita bisa kebut dan tahun 2025 nanti kita bisa kerjakan,” jelas Shalahuddin.
Shalahuddin mengungkap bahwa dirinya sekitar dua bulan mengantikan Bupati Kotim Halikinnor yang cuti untuk maju di Pilkada Kotim 2024 ini. Untuk itu, dirinya akan berupaya memanfaatkan dua bulan untuk melaksanakan program- program strategis.
Menurutnya, pembangunan ada sejumlah proses yang harus dilakukan terlebih dahulu, paling utama selain FSnya, amdalnya juga clear and clean (CNC) lahannya. Hal ini agar pembangunan dapat berjalan lancar, tidak ada lagi sengketa terkait lahan.
“Izin rekomendasi pembangunan jembatan itu sekitar 1-2 bulan. Jadi setalah itu masuk ke Kementrian PUPR, kemudian kita lihat Januari kemungkinan sudah keluar dan Februari kita anggarkan sehingga paling tidak pondasi bisa dilaksanakan,” pungkasnya.