INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Situasi mencekam sempat menyelimuti lokasi sengketa lahan di Desa Pelantaran, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sehingga ratusan personel polisi diterjunkan ke lokasi. Ratusan personel Polres Kotim terpaksa diterjunkan ke lokasi guna meredam dan mencegah bentrokan antardua kubu kembali terjadi lagi.
“100 personel kita terjunkan ke lokasi,” ungkap Kabag Ops Polres Kotim Kompol Samsul Bahri.
Sementara itu, Kapolres Kotim, AKBP Sarpani hingga saat ini belum memberikan keterangan terkait insiden yang terjadi sekitar pukul 12:42 WIB hingga menyebabkan satu nyawa melayang.
Adapun korban meninggal dunia bernama Saudi (38) warga Kuala Tambangan, Takising Pelaihari, Kalimantan Selatan. Sementara Pani (40) yang juga warga Kalimantan Selatan dirujuk ke rumah sakit di Palangka Raya untuk mendapatkan perawatan intensif karena luka akibat benda tajam di sekujur tubuhnya.
Diketahui keduanya adalah kelompok dari Alpin Laurance, di kelompok Hok Kim alias Acen seorang warga Tumbang Kalang berumur 33 tahun bernama Hartoyo mengalami luka bacok.
Selain Hartoyo juga ada warga Tumbang Kalang berumur 38 tahun bernama Deni yang tinggal di Kecamatan Parenggean mengalami luka tusuk
Akhmad Taufik kuasa hukum Acen membenarkan kejadian itu. Itu terjadi setelah sejumlah kelompok melakukan penyerangan terhadap kelompok Acen yang ada di lapangan.
“Cuncun kabarnya mengalami luka parah di tangannya, Hartoyo luka di jarinya dan Deny mengalami luka tusuk,” katanya.
Permasalah sengketa lahan antara dua kerabat ini terjadi sudah lama, hingga kini tak kunjung usai, bahkan permasalahan keduanya sudah ada yang berproses di Polda Kalteng dan gugatan secara perdata di pengadilan. (**)
Editor: Irga Fachreza