INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Provinsi Kalimantan Tengah, Sri Widanarni, membuka Rapat Konsolidasi Realisasi Investasi Kabupaten dan dihadiri oleh Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalimantan Tengah Bidang Perekonomian, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, yang secara virtual mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2024 bersama Menteri Dalam Negeri RI. Rapat koordinasi tersebut diadakan di Ruang Rapat Bajakah, Lantai II Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, pada Senin, 23 September 2024.
Acara tersebut juga dirangkai dengan Sosialisasi Surat Edaran Bersama tentang Percepatan Pengangkatan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Dalam sambutan pengantarnya, Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Restuardy Daud, menyampaikan bahwa melihat perkembangan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu ketiga September 2024 sebagai proksi inflasi, beliau meminta perhatian khusus kepada Kepala Daerah, terutama di daerah yang mengalami kenaikan IPH yang cukup tinggi. Beberapa kabupaten yang mendapat perhatian tersebut termasuk Kabupaten Paniai, Bolaang Mongondow Selatan, Tanah Bumbu, Jayapura, dan lainnya.
Pemerintah daerah diminta untuk memperhatikan kondisi inflasi di daerah masing-masing. Beberapa daerah seperti Kabupaten Bangka Tengah, Karanganyar, Lombok Timur, Buru, dan Indramayu mengalami penurunan harga yang signifikan, dengan IPH turun lebih dari 4 persen.
“Selain mengelola kenaikan harga komoditas yang signifikan, kita juga harus mewaspadai penurunan yang cukup signifikan, terutama yang sudah jauh menyimpang dari harga dasar yang ditetapkan atau disepakati,” kata Restuardy Daud. Ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kepentingan masyarakat sebagai konsumen dan petani sebagai produsen yang harus dilindungi secara kolektif.
Pada minggu kedua September 2024, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan, seperti minyak goreng di 191 kabupaten/kota, bawang merah di 143 kabupaten/kota, dan ayam ras di 107 kabupaten/kota. Hingga minggu ketiga September 2024, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga minyak goreng bertambah menjadi 194, bawang merah 163, dan ayam ras 124.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini, dalam paparan analisisnya mengenai Indeks Perkembangan Inflasi dan Harga mencatat bahwa secara nasional, jumlah kabupaten/kota yang mengalami penurunan Indeks Harga Inflasi (IPH) lebih banyak daripada yang mengalami kenaikan. Ia juga menginformasikan bahwa harga minyak goreng mengalami kenaikan sebesar 0,82% hingga minggu ketiga September 2024 dibandingkan dengan Agustus 2024. Sebaliknya, harga bawang putih mengalami penurunan sebesar 0,70%, dan harga beras juga turun.
Dalam pembacaan sambutan Sekda, Sri Widanarni menegaskan bahwa Pemerintah berpegang pada prinsip “percaya tapi verifikasi“. Prinsip ini mendasari kerangka perizinan usaha berbasis risiko, yang menyederhanakan proses perizinan sambil memastikan kepatuhan terhadap standar yang ditetapkan untuk kegiatan usaha. Kepatuhan terhadap standar ini, lanjutnya, secara signifikan mempengaruhi nilai investasi di Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya melalui kewajiban penyampaian Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM).
Sri Widanarni juga menegaskan bahwa pertumbuhan investasi di provinsi ini tidak lepas dari keterlibatan aktif Aparatur Daerah dalam mempromosikan peluang investasi. Ia juga menyampaikan bahwa akan ada Focus Group Discussion (FGD) mengenai Jaringan Informasi dan Promosi Investasi Kalimantan Tengah yang bertujuan untuk meningkatkan citra provinsi ini sebagai tujuan investasi yang layak.
Pada tahun 2023, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia menetapkan target investasi sebesar 16,09 triliun rupiah untuk Provinsi Kalimantan Tengah dan berhasil dipenuhi.
Penulis: Redha
Editor: Andrian