INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Staf Ahli (Sahli) Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi 2024 bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah, Lantai 2 Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Palangka Raya, Senin, 28 Oktober 2024.
Dalam rapat yang memasuki minggu keempat Oktober 2024 tersebut, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melaporkan bahwa inflasi tahunan (yoy) periode September 2023-September 2024 sebesar 1,84%, sedangkan inflasi bulanan (mtm) periode Agustus 2024-September 2024 sebesar -0,12%.
Pencapaian tersebut sesuai dengan target Pemerintah Pusat yang ditetapkan sebesar 2,5% ± 1%, yakni minimal 1,5% dan maksimal 3,5%. “Ini strategi kita di Indonesia, belum tentu negara lain bisa melakukan hal yang sama,” kata Mendagri.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Indonesia bukan hanya negara konsumen, tetapi juga negara produsen, sehingga diperlukan keseimbangan yang bisa memuaskan konsumen dan produsen.
Selain itu, ia juga menyoroti bahwa pada minggu keempat bulan ini, beberapa komoditas yang menjadi prioritas di seluruh daerah di Indonesia, antara lain bawang merah, minyak goreng, daging ayam, telur ayam, dan jagung.
“Secara nasional, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan Indeks Harga Inflasi (IPH) pada Oktober 2024 lebih banyak daripada yang mengalami penurunan,” jelasnya.
Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Virtual telah diselenggarakan, yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri RI, Sahli Yuas Elko melaporkan bahwa Kalimantan Tengah memiliki tingkat inflasi terendah kedelapan di Indonesia.
Menteri menyoroti bahwa kenaikan Indeks Harga Inflasi (IPH) paling signifikan terjadi di luar Jawa dan Sumatera, dengan komoditas utama yang mendorong kenaikan ini adalah daging ayam, bawang merah, dan cabai merah.
Pada minggu keempat Oktober 2024, 184 kabupaten dan kota melaporkan kenaikan harga dibandingkan minggu sebelumnya. Harga minyak goreng telah mengalami kenaikan bertahap sejak awal Oktober, dimulai dengan kenaikan sebesar 0,60% pada minggu pertama dan memuncak pada kenaikan sebesar 0,82% pada minggu keempat, yang mempengaruhi 170 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
Penulis: Redha
Editor: Andrian