INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) telah melakukan evaluasi ulang terhadap 3.500 tenaga kontrak (Tekon) dari berbagai instansi atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing-masing. Termasuk pada tenaga pendidik atau guru yang mengajak di satuan pendidik.
Sebanyak 1.041 tenaga kontrak dinyatakan tidak lulus evaluasi ulang karena passing grade yang tidak mencukupi. Dari jumlah tersebut, sebagian besar juga yang tidak lulus adalah tenaga pendidik, baik di dalam kota maupun pelosok Kotim.
Puluhan guru dari berbagai kecamatan di Kotim, mulai dari Seranau, Antang Kalang, Hanjalipan, dan sejumlah kecamatan lainnya mendatangi sekretariat PGRI Kotim di Jalan Ahmad Yani, Sampit. Jumat, 1 Juli 2022.
Diketahui, saat itu pengurus PGRI Kotim menggelar rapat terkait menyikapi hasil evaluasi yang dinilai merugikan para tenaga pendidik yang telah mengandi puluhan tahun.
“Kami sengaja ke sini untuk mengetahui apa saja yang dibahas dan bagaimana nasib kami. Kami juga kecewa dengan pernyataan Bapak Bupati untuk banting stir menjadi petani. Sedangkan kami telah menempuh pendidikan selama bertahun-tahun mendapatkan helar sarjana pendidikan,” kata perempuan tenaga pendidik di Kotim
Mereka mengaku akan mengambil langkah serius terkait hasil evaluasi itu. Karena mereka mengetahui ada sejumlah orang yang selama ini tidak pernah mengajar, namun mengikuti evaluasi dan lolos. Sedangkan menurut mereka, mereka sudah mengabdi bertahun-tahun namun tidak lulus.
“Saya yakin ini ada permainan, kami akan ambil langkah tegas,” kata sejumlah Guru.
Sementara itu, Bupati Halikinnor belum lama ini meminta kepada para tenaga kontrak yang tidak lulus evaluasi untuk banting stir menjadi petani berdasi. Karena menurutnya menjadi petani adalah hal yang sangat menjanjikan saat ini.
Editor: Andrian