INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Kerusakan parah terjadi di hampir sepanjang jalan arah Sampit-Samuda menuju Ujung Pandaran. Kerusakan ini disebabkan banyak truk bertonase besar yang melewati jalur itu.
Kecewa dengan sikap pemerintah daerah yang belum juga melakukan perbaikan, warga nekat menanam pisang di tengah jalan. Ini adalah wujud protes atas kelambanan pemerintah daerah.
“Dengan melihat kondisi jalan rusak bahkan sudah ditanami pisang oleh warga saya harap pemerintah daerah maupun provinsi Kalimantan Tengah cepat tanggap, menangani kondisi jalan yang rusak,” anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur M Kurniawan Anwar, Selasa (9/2/2021).
Kondisi Jalan HM Arsyad Sampit – Samuda sangat memprihatinkan khususnya Jln HM Arsyad KM 37, di Desa Basirih, Samuda. Lubang menganga tampak tersebar di beberapa titik. Menurut Kurniawan, kondisi jalan sangat membahayakan bagi kendaraan yang melintas pada malam hari.
Selain itu politisi Partai Amanat Nasional ini mengatakan jalan H Arsad, Sampit Samuda Ujung Pandaran hingga ke Kabupaten Seruyan itu adalah jalan lintas provinsi. Sehingga ini merupakan tanggung jawab pemprov.
“Namun demikian pemerintah daerah Kotawaringin Timur juga jangan tutup mata. Segera lakukan koordinasi ke provinsi jangan sampai jalan rusak itu memakan korban. Karena rawan dengan kondisi berlubang. Salah dikit jika tidak hati-hati maka akan berakibat fatal,” terang Kurniawan.
Kurniawan juga meminta Dinas Perhubungan Kotim agar meningkatkan pengawasan. Pemkab diharapkan berkoordinasi dengan provinsi agar perbaikan bisa segera dilakukan.
Menurut Kurniawan untuk menekan terjadi tonase yang berlebihan sebaiknya perlu adanya jembatan timbang sehingga bisa mengatur tonase. Secara otomatis akan mengikuti kondisi kekuatan jalan.
“Perlu sekali bangun jembatan timbang supaya bisa menekan para angkutan yang melebihi tonase itu,” tutupnya. (Adrianus)