INTIMNEWS, PANGKALAN BUN – Puluhan rumah kos yang terletak di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, diduga kuat menjadi tempat perbuatan asusila dan prostitusi sejumlah kalangan.
Kos-kosan yang berada di Pangkalan Bun dibeberapa tempat itu, menurut beberapa sumber, Minggu (14/3/2021), dipakai untuk praktik ‘esek-esek’ itu terbilang sudah berlangsung lama.
“Kebanyakan dari mereka adalah yang memanfaatkan situasi dan berpura-pura berpacaran kemudian melakukan hubungan ‘esek-esek’.
Selain itu ada juga ada yang yang melayani lewat Michat ataupun lewat seluler, dengan bervariasi mulai dari Rp 50.000 sampai Rp 300.000 sekali kencan,” kata salah seorang sumber yang tak ingin namanya dipublikasikan.
Menurut dia, praktik seks bebas di kamar kos itu sudah bukan rahasia lagi, dan bahkan diketahui oleh warga sekitar. Namun, toh, praktik ini sebenarnya tidak dibiarkan begitu saja bahkan ada upaya untuk menghentikannya.
Sejak tahun 2018 Pemerintah Daerah Kotawaringin Barat dengan tegas memberantas prostitusi, tepatnya setelah beberapa bulan para PSK di Kembalikan di Daerahnya.
Pada tahun 2018 Pemkab Kobar memulangkan 61 orang dari data awal jumlah PSK yang akan dipulangkan dari tiga lokalisasi sebanyak 250 orang.
Tetapi karena Pemkab Kobar jauh hari telah mensosialisasikan bahwa sebelum bulan Ramadhan tahun 2018 lalu harus bebas dari segala praktik prostitusi, maka dari para mucikari dengan kesadarannya sendiri telah memulangkan para PSK nya.
Pemkab Kobar beberapa tahun yang lalu dengan tegas menyatakan bahwa jangan sekali kali para PSK yang dipulangkan akan kembali lagi ke Kobar dan membuka praktiknya, karena Pemkab Kobar telah memiliki data lengkap. (yus)