
INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Salah seorang mahasiswa IAIN Palangka Raya yang juga Demisioner Menteri DEMA IAIN Palangka Raya, M Rahmadi mempertanyakan Badan Pengawas Pemilihan Umum Maghasiswa (BPPUM) eksistensi Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) IAIN Palangka Raya yang dinilai inkonsisten terhadap aturan karena sering menunda tahapan pemilihan presiden dan wakil presiden BPPUM dan KPU.
Sebelumnya, tahapan Pemilihan Mahasiswa di IAIN Palangka Raya sudah berjalan. Namun entah apa yang menyebabkan Pemilwa tersebut kemudian ditunda dan macet hingga sekarang.
Rahmadi mengatakan, penundaan tahapan ini sudah beberapa kali dilakukan KPUM dan BPPUM, sekaligus pengawas. Penundaan ini, kata dia, hingga batas waktu sampai tidak ditentukan.
Ia sebagai mahasiswa dan Demisioner pengurus Dema menilai miris melihat dan mendengar alasan yang tidak rasional Dinamika Kampus IAIN Palangka Raya.
“Ini merupakan unsur kesengajaan dan tidak serius melaksanakannya dan kurang kepercayaan terhadap KBM Mahasiswa IAIN Palangka Raya,” kata Rahmadi, Selasa 5 Maret 2024.
Ia melanjutkan, sudah lama Mahasiswa menginginkan pesta demokrasi, sebab kata dia bukan soal siapa yang akan terpilih tetapi melihat eksistensi DEMA IAIN Palangka Raya belum ada Presiden yang terpilih Sampai sekarang untuk memimpin kelembagaan baru ini.
“Seharus BPPUM Dan KPUM tidak mengulur-ulur waktu pelaksanaan pemilihan dan sesegera mungkin melaksanakan pemilwa sebab jika berlarut ini akan merusak marwah daripada organisasi itu sendiri,” jelas Rahmadi.
Rahmadi berharap, demokrasi pemilihan presiden dan wakil presiden DEMA IAIN Palangka Raya segera dipercepat oleh KPUM Dan tidak ada intervensi manapun sebagai lembaga penyelengara pemilu kampus.
“Sebab pamflet yang sering diedar oleh KPUM adalah bagian yang diperlihatkan sendiri yaitu inkonsistensi oleh KPUM. Kalau banyak intervensi dari lain dan BPPUM tidak sanggup mengawas dan bisa membijaki dan tidak mampu menyelenggarkan pemilihan presiden dan wakil presiden DEMA IAIN sebaiknya segera mundur dan bubar dari jabatanya semua” tegas Rahmadi. (**)
Editor: Irga Fachreza