INTIMNEWS.COM, MELAWI – Persatuan Orang Melayu (POM) bersama Satria Pembela Melayu (SPM) Melawi mengeluarkan pernyataan sikap mendukung warga Pulau Rempang untuk mempertahankan tanah kelahirannya.
Pernyataan sikap tersebut dipimpin langsung oleh Panglima SPM Melawi, didampingi Ketua POM Melawi dan diikuti seluruh anggota POM dan SPM Melawi di Rumah Kakek, Nanga Pinoh, Rabu 14 September 2023.
“Pernyataan sikap ini dikeluarkan dari hasil musyawarah seluruh anggota POM dan SPM Melawi, karena melihat kondisi warga yang selalu bentrok dengan aparat untuk mempertahankan tanah kelahirannya,” ungkap Panglima SPM Melawi, Epiyantono.
Menurut Epi, warga Melayu tetap mengedepankan etika dan akhlak yang baik untuk menyelesaikan permasalahan. Hanya saja kata dia, ketika dilawan dengan kekerasan, pantang para puak Melayu untuk mundur satu langkahpun.
“Warga Malayu itu satu disakiti, maka semua akan merasakan sakit. Makanya ketika saudara-saudara kami disakiti kami akan bantu untuk melawannya dengan berbagai macam cara,” terangnya.
Terdapat ada lima poin yang menjadi pernyataan sikap POM dan SPM Melawi tersebut. Pertama, POM dan SPM Melawi mendukung penuh gerakan saudara kami puak melayu di Rempang Galang untuk mempertahankan tanah kelahirannya dan mendapatkan hak berdaulat ditanah leluhurnya kembali.
Kedua, POM dan SPM Melawi mengecam dan mengutuk keras segala tindakan represif dilapangkan yang menyebabkan terjadinya korban di kalangan anak-anak beserta kaum perempuan beserta masyarakat sipil lainnya.
Ketiga, POM dan SPM Melawi meminta kepada pemerintah pusat dan pemerintah Kota Batam selaku pemangku kebijakan agar lebih mengedepankan asas musyawarah dalam mufakat, serta mengambil tindakan dan keputusan berdasarkan prinsip adat istiadat.
Keempat, POM dan SPM Melawi meminta pembebasan saudara-saudara kami yang ditangkap pada aksi unjuk rasa di tanah Rempang Galang dan diperlakukan dengan seadil-adilnya tanpa ada tekanan dibelakang hari.
Terakhir, POM dan SPM Melawi mengatakan apabila tidak ada tindak lanjut dan suara kami tidak di dengar, maka kami akan melakukan gerakan yang lebih besar demi menuntut keadilan terhadap masyarakat Melayu di Rembang Galang.
Sementara itu, Ketua POM Melawi, Zulkifli mengatakan bangsa Melayu lebih baik mati berkalang tanah, daripada hidup bertekuk lutut dan menjadi penghianat bangsa Melayu.
“Melayu itu satu sakit, semua sakit. Karena jiwa melayu berakar umbi, beratu padu melayu untuk hilangkan rasa sakit, itulah tandanya melayu sudah satu hati. Orang Melayu berprilaku ramah, jika dihina tetap merendah dan jika kalian ganggu melayu punya marwah, maka akan kita perjuangkan walaupun bertumpah darah,” imbuhnya. (**)
Editor: Irga Fachreza