INTIMNEWS, PANGKALAN BUN – Kebakaran hutan dan lahan seluas 60 hektare di Jalan Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama Kelurahan Mendawai Seberang Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat, kini ditangani oleh Polda Kalteng, Minggu (7/3/2021).
Kapolres Kobar AKBP Devy Firmansyah menegaskan bahwa, tim dari Direskrium Polda Kalteng melakukan pemetaan kebakaran bersama tim BPBD Kobar. Meskipun lokasinya berada di Kobar, namun ini merupakan kasus yang dianggap menonjol.
“Saya tegaskan bahwa kasus kebakaran lahan di kilometer 12 Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama dengan luasan lahan terbakar mencapai 60 hektare itu ditangani langsung oleh Polda Kalteng,” kata Devy Firmansyah kepada awak media.
Polres Kobar sifatnya hanya membantu Polda Kalteng dalam mengungkap kasus tersebut. “Ketika kasus ditangani Polda, berarti kami juga wajib membantu apa yang dibutuhkan oleh tim dari Polda Kalteng,” ujar Devy.
Sebelumnya, sudah ada sejumlah orang dari kelompok tani di Mendawai Seberang yang dimintai keterangan dalam kasus karhutla. Hal tersebut untuk mengungkap kasus karhutla yang menghanguskan lahan seluas 60 hektare tersebut.
Dalam pengungkapan kasus karhutla ini, kita tentu tidak bisa sembarangan. Harus ada bukti kuat untuk penentuan pelaku dan siapa yang harus bertanggung jawab. “Termasuk harus ada gelar perkara, hingga kepolisian bisa menetapkan pelaku pembakar lahan sebagai tersangkanya,” imbuh Devy Firmansyah.
Sementara itu Bupati Kobar Hj Nurhidayah mengatakan, pemanfaatan lahan kosong di Kelurahan Mendawai Seberang bisa mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). “Kebakaran lahan di Mendawai Seberang ini terus terjadi hampir setiap tahun. Puluhan hektare terbakar,” kata Hj Nurhidayah.
Menurut Nurhidayah, hal ini terjadi karena lahan tersebut dibiarkan kosong meski sudah dimiliki kelompok tani. Bahkan lahan ini tidak ada tanaman sama sekali.
“Salah satu evaluasi agar di Mendawai Seberang tidak sering kebakaran, harus ada pemanfaatan lahan. Dengan dimanfaatkan maka masyarakat bisa menanam dengan aneka tanaman kebun,” ujarnya.
Dengan begitu, masyarakat bisa ikut saling menjaga lahan. Karena masyarakat sendiri bakal menjaga tanaman agar tidak terbakar.
Bupati juga berharap ada bantuan dari Pemprov Kalteng untuk penanganan lahan kosong tersebut, dan kita mengharapkan dukungan penuh Pemprov Kalteng. “Dukungan berupa program pertanian yang bisa disinkronkan dengan kebutuhan daerah,” pungkasnya. (yus)