INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Leonard S. Ampung, menegaskan bahwa Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2025 merupakan langkah strategis untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam menekan angka kemiskinan di Bumi Tambun Bungai.
Rakor ini digelar di Aula Bapperida Kalteng, Kamis, 20 November 2025, dan dihadiri oleh perwakilan pemerintah kabupaten/kota, instansi vertikal, serta organisasi masyarakat yang berperan dalam penanggulangan kemiskinan.
Leonard menyampaikan bahwa koordinasi dan kesamaan persepsi antar pemangku kepentingan menjadi kunci agar program pengentasan kemiskinan berjalan efektif.
“Oleh karena itu, pertemuan bersama ini penting untuk memperkuat koordinasi dan menyamakan persepsi dalam upaya penanggulangan kemiskinan,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa Rakor memiliki tiga tujuan utama. Pertama, mengoordinasikan langkah penanggulangan kemiskinan mulai dari tingkat pusat hingga daerah.
Kedua, mengevaluasi berbagai program dan kebijakan yang telah dilaksanakan, baik di level provinsi maupun kabupaten/kota.
Ketiga, menghimpun masukan dari berbagai pihak untuk penyusunan Rencana Aksi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2025–2029.
Leonard menambahkan, RPKD ini akan menjadi dokumen panduan bagi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam merancang strategi penanggulangan kemiskinan yang lebih tepat sasaran.
Selain itu, Plt Sekda mengapresiasi pemerintah kabupaten/kota yang berhasil mencatatkan penurunan angka kemiskinan tertinggi hingga periode terakhir.
“Terima kasih atas kerja keras dan komitmen yang telah ditunjukkan. Semoga capaian ini dapat terus ditingkatkan dan menjadi motivasi bagi daerah lainnya,” kata Leonard.
Ia menekankan pentingnya inovasi dalam pelaksanaan program, misalnya pemberdayaan ekonomi masyarakat, pelatihan keterampilan, dan pemanfaatan dana bantuan sosial secara efektif.
Leonard juga mendorong pemanfaatan data yang akurat untuk menargetkan penerima bantuan agar program penanggulangan kemiskinan lebih efisien dan tepat sasaran.
Rakor ini, menurutnya, menjadi ajang evaluasi sekaligus berbagi pengalaman antar kabupaten/kota dalam menangani masalah kemiskinan.
Leonard berharap kolaborasi antar sektor tidak berhenti di rakor, tetapi terus berlanjut dalam implementasi program di lapangan.
“Sinergi antarinstansi, baik pemerintah maupun lembaga masyarakat, harus menjadi fondasi agar upaya pengentasan kemiskinan dapat dirasakan manfaatnya secara nyata oleh masyarakat,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa kemiskinan bukan hanya soal keterbatasan finansial, tetapi juga akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Leonard menutup sambutannya dengan menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk terus memperkuat koordinasi, memaksimalkan program, dan memastikan strategi penanggulangan kemiskinan di Kalteng berjalan efektif serta berkelanjutan.
Penulis : Suhairi
Editor : Maulana Kawit