INTIMNEWS.COM, SUKAMARA – Pj Bupati Sukamara Rendy Lesmana membuka acara giat audit kasus stunting semester 1, Kamis 29 September 2024 di Aula DPKAD Sukamara.
Rendy dalam wawancaranya meyampaikan pelaksanaan audit kasus stunting semester 1 tahun 2024 bertujuan untuk mengidentifikasi resiko dan penyebab terjadinya kasus, untuk kemudian diberikan rekomendasi perbaikan penanganannya.
“Maka untuk itu dalam rangka perlunya kaloburasi semua pihak untuk menegaskan kembali, dimana pemerintah punya tanggung jawab untuk menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Sukamara,” tuturnya.
“Hari ini pelaksanaan khusus audit stunting berkenaan dengan upaya pemerintah untuk mengidentifikasi reksiko, penyebab reksiko kelompok sasaran sebagian rutin dan sumber lainnya. Setelah kita buka kasusnya ibu yang hamil dalam kondisi anemia, kemudian anak yang diperkirakan stunting atau kekurangan gizi,” sambung Rendy.
Dari kasus tersebut didapatkan di Desa Petarikan dan Desa Jelai, pemerintah sudah mendapatkan para pakar Dokter Spesialis Anak dan ahli gizi untuk melakukan intervesi kepada yang bersangkutan.
“Ini menjadi tugas teman-teman di lapangan dalam kurun waktu kunjungan selanjutnya agar bisa memastikan anak dan ibu ini kembali sehat,” ucap Rendy.
Ia menyebut ibu hamil ini bisa bereksiko melahirkan anak stunting dan dengan intervensi sesegera mungkin ini bisa mengatasi agar anak yang dalam kandungan tidak lahir dalam situasi keadaan stuning
“Dengan anak yang tadi stunting kurang gizi karena berat badan yang kurang, lingkar kepala tidak normal, pertumbuhan tinggi badan tidak optimal, meskipun dari tanggapan studi audit pakar tadi itu masih dalam kondisi normal. Namun kita tetap menjaga agar anak tersebut bisa tumbuh kembang dengan baik,” jelas Pj Bupati.
“Ini fungsinya audit stunting oleh pemerintah agar mendapat anak-anak semua sehat. Sehingga prevalensi stunting (jumlah kasus stunting) target Nasional 14% itu dapat dipenuhi. Dan harapannya akan tercipta generasi emas di tahun 2045 nanti,” tutupnya.
Editor: Andrian