INTIMNEWS.COM, SUKAMARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukamara melaksanakan Rembuk Stunting dan Rapat Koordinasi Kabupaten/Kota Sehat (RKKS) pada Rabu, 3 April 2024.
Penjabat Bupati Sukamara, Kaspinor mengatakan bahwa setiap tahun secara rutin berkumpul dalam upaya mencari strategi dan solusi terbaik dalam pencegahan dan penanganan stunting khususnya di Kabupaten Sukamara.
“Mudah-mudahan ini merupakan salah satu bentuk sumbangsih kita semua serta pertanda bahwa kita semua peduli akan permasalahan stunting dan kemajuan pembangunan kesehatan menuju kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sukamara secara umum,” harap Kaspinor.
Menurut dia, berdasarkan data yang bersumber dari SSGI Tahun 2022 angka prevalensi stunting di Kabupaten Sukamara adalah 21,08 persen, turun dari angka prevalensi tahun sebelumnya yang berada pada 24,70 persen.
“Sementara data terakhir berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, secara nasional hanya terjadi penurunan sebesar 0,1 persen pada tahun 2023 yaitu pada angka 21,5 persen,” ucapnya.
Kaspinor menjelaskan bahwa target pemerintah pusat sebagaimana ditetapkan dalam RPJMD, angka stunting Indonesia ditargetkan sebesar 14 persen dengan target penurunan setiap tahun sebesar 3,4 persen.
“Namun demikian, masih perlu adanya langkah percepatan dan upaya lebih dari kita semua agar angka prevalensi stunting di Kabupaten Sukamara dapat diminamilisir, jika memungkinkan mendekati angka nol,” tutupnya.
Editor: Andrian