INTIMNEWS.COM, SUKAMARA – Cuaca panas dengan suhu tinggi yang terjadi belakangan ini, membuat sebagian besar wilayah di Kalimantan Tengah mengalami kekeringan dan kemarau panjang yang cukup ekstrem. Kabupaten Sukamara merupakan salah satu daerah yang terkena dampak ini. Ditambah lagi munculnya bencana karhutla (kebakaran hutan dan lahan) yang terjadi.
Menurut Pj Bupati Kaspinor, situasi ini semakin memperparah kondisi di Kabupaten Sukamara. Sehingga menyebabkan asap tebal dan mengganggu aktifitas sehari-hari.
“Alhamdulillah, beberapa hari ini Kabupaten Sukamara telah diberikan anugerah dari Yang Maha Kuasa berupa berkah hujan yang tiada henti, setelah penantian yang begitu panjang dengan segala bentuk perjuangan dan doa kita, sehingga hujan akhirnya turun secara merata di seluruh wilayah Kabupaten Sukamara,” kata Kaspinor saat memberikan sambutan dalam acara Ritual Tuba Adat Meminta Hujan di Desa Jihing, Kecamatan Balai Riam, Kabupaten Sukamara, Sabtu 21 Oktober 2023.
Menurut Kaspinor, memang hanya kuasa Allah lah yang menentukan segalanya. “Namun tidak ada salahnya jika kita juga berusaha melalui doa dan tradisi ritual adat, sejauh ritual itu tidak bertentangan dengan agama,” tuturnya.
“Di beberapa daerah di Indonesia pun melakukan ritual ‘meminta atau memanggil hujan’ hingga saat ini pun masih dilakukan secara rutin dan dilestarikan. Masyarakat Dayak pada saat ini berkumpul dalam Ritual Tuba Adat Meminta Hujan. Ritual turun menurun yang tujuan utamanya untuk memanggil hujan, namun tersirat makna atau bentuk gotong royong dan kerja sama antara masyarakat Dayak dan masyarakat sekitar,” sambung Kaspinor menjelaskan.
Dalam kesempatan tersebut, Kaspinor mengucapkan terima kasih terutama kepada DPD Fordayak Kabupaten Sukamara yang sudah menjadi motor penggerak dalam acara adat meminta hujan ini.
“Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa selalu meridhoi dan melindungi setiap langkan dan perjuangan kita,” ucapnya.
Editor: Andrian