INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kotawaringin Timur (Kotim) mendorong satuan pendidikan untuk melanjutkan karier para guru yang sebelumnya berstatus sebagai tenaga kontrak (Tekon). Menurut Suparmadi, Ketua PGRI Kotim, bahwa satuan pendidikan bisa menerima jasa para tekon yang tidak lolos evaluasi menjadi honorer sekolah.
“Kami melalukan pertemuan bersama pengurus kecamatan dan sejumlah perwakilan guru yang tidak lolos evaluasi. Sehingga kami berharap para guru yang tidak lolos itu dapat bekerja di bawah kebijakan sekolah dengan dibiayai Bantuan Operasional Sekolah Daerah atau Bosda,” kata Suparmadi, Sabtu, 2 Juli 2022.
Ia mengatakan bahwa hal itu menjadi solusi alternatif pihaknya kepada para guru yang tidak lolos evaluasi. Suparmadi juga mengungkapkan bahwa mendukung langkah Pemkab Kotim dalam melakukan evaluasi ulag tersebut.
“Intiny kita menitik beratkan pasa, yaitu bagaimana solusinya. Karena ada Bosda bisa untuk kebutuhan guru. Karena bisa saja di lapangan sekolah kekurangan guru, harapan kita Bosda bisa membiayai honorer sekolah yang sesuai dengan kemampuan sekolah, tidak sesuai dengan stnadar selama ini,” tegasnya
Pihaknya berharap pihak sekolah tetap terbuka dengan para tenaga kontrak itu agar tetap bisa mengajar. Menurutnya komite sekolah juga bisa berperan membantu membiayai honorer sekolah.
“Kita berharap itu diatur dalam regulasi agar menjadi dasar hukum. Kita belum tau juga berapa banyak guru yang tidak lolos evaluasi. Selain itu juga berharap bantuan CSR untuk membantu itu,” demikian Suparmadi.
Editor: Andrian