INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Di tengah gempuran api dan kepulan asap yang tebal, para petugas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kotawaringin Barat terus berjibaku demi memastikan keselamatan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Setiap hari, mereka harus menghirup udara yang jauh dari kata sehat, namun semangat dan tekad mereka tidak pernah surut. Salah satu petugas BPBD Kotawaringin Barat, Sayit, mengungkapkan betapa besar tanggung jawab yang mereka emban, hingga terkadang keluarga harus menjadi prioritas kedua.
“Setiap kali ada laporan kebakaran, kami harus segera bertindak. Keluarga kadang jadi nomor dua, karena tanggung jawab sebagai petugas karhutla adalah yang utama,” kata Sayit Abdul Badawi dengan tegas.
Ia menceritakan betapa sulitnya kondisi yang harus mereka hadapi di lapangan. “Udara di lokasi kebakaran sangat tidak sehat. Tapi kami harus tetap bertahan, karena jika tidak, api bisa menyebar lebih luas dan membahayakan lebih banyak orang,” ungkapnya.
Sayit, bersama dengan rekan-rekannya di BPBD Kotawaringin Barat dan relawan lainya, tidak hanya menghadapi bahaya fisik dari kobaran api, tetapi juga ancaman kesehatan jangka panjang akibat terpapar asap pekat setiap harinya. Meski begitu, dedikasi mereka untuk melindungi lingkungan dan masyarakat tidak pernah pudar.
“Tanggung jawab ini memang berat, tapi kami melakukannya dengan ikhlas. Kami tahu risiko yang kami hadapi, tapi ini adalah bagian dari tugas kami,” lanjut Sayit.
Dalam situasi darurat seperti karhutla, ketangguhan fisik dan mental petugas sangat diuji. Mereka harus siap siaga 24 jam, memastikan api dapat dikendalikan secepat mungkin.
Selain upaya pemadaman di lapangan, BPBD Kotawaringin Barat juga terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya membakar lahan secara sembarangan. “Pencegahan adalah kunci. Kami selalu mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan, terutama di musim kemarau,” ujar Sayit, Senin (29/7/2024).
Kerja keras dan pengorbanan para petugas karhutla ini tentu tidak boleh dipandang sebelah mata. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang berjasa besar dalam menjaga keseimbangan alam dan melindungi nyawa banyak orang. “Kami berharap, dengan semakin banyaknya kesadaran masyarakat, kejadian karhutla bisa diminimalisir. Ini adalah tugas kita bersama, bukan hanya petugas, tapi juga seluruh lapisan masyarakat,” tutup Sayit.
Di tengah semua tantangan dan bahaya yang dihadapi, semangat dan dedikasi para petugas karhutla Kotawaringin Barat tetap membara, seperti api yang mereka hadapi setiap hari. Mereka adalah bukti nyata dari keberanian dan tanggung jawab yang tiada henti, memastikan bahwa meski keluarga harus jadi nomor dua, tugas dan kewajiban mereka selalu berada di garis depan.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian