INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Pemerintah sempat mewacanakan akan mengimpor beras pada bulan lalu. Namun hal itu menuai polemik dari berbagai pihak, termasuk petani di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Seorang petani di Kelurahan Kota Besi Hulu, Kecamatan Kota Besi bernama Mashud (40) menolak mentah-mentah wacana tersebut. Menurutnya, hal itu dapat membuat petani lokal menjerit.
“Dari informasi wacana impor beras oleh pemerintah, kalau bisa janganlah. Karena itu pasti akan berdampak jelas pada harga jual beras lokal,” ungkap Mashud, saat diwawancarai Intimwes.com, Sabtu 10 April 2021.
Dirinya menegaskan, apabila hal itu memang benar dilakukan. Maka harga beras lokal akan menurun, sedangkan produksi beras lokal masih surplus.
“Standar harga beras lokal adalah Rp 10.000 sampai Rp 11.000, sedangkan beras impor harganya sangat rendah yaitu hanya Rp 8.000 saja. Dan beras dari luar lebih murah,” bebernya
Justru dirinya berharap pemerintah harus mengusahakan jika memang bisa melakukan ekspor beras lokal.