INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Pesawat ATR Citilink dengan nomor penerbangan QG1463 dari Bandara H Asan Sampit tujuan Bandara Juanda, Surabaya gagal mendarat di Surabaya dengan alasan cuaca buruk, Minggu 23 Oktober 2022.
Pesawat bertolak dari Bandar Udara H Asan Sampit sekitar pukul 14.00 WIB, namun karena cuaca buruk pesawat sempat berputar-putar di atas laut Jawa selama beberapa menit sebelum akhirnya mendarat. Pesawat yang ditumpangi pelajar kelas tujuh SMP IT Arafah Sampit dan Wakil Bupati Seruyan Iswanti ini terpaksa dialihkan ke Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali.
Kepala Dinas Perhubungan Kotim, Johny Tangkere membenarkan ha tersebut. Dia mengatakan, pendaratan terpaksa dialihkan karena cuaca di Bandara Juanda sedang hujan lebat
“Jarak pandang kurang dari 1000 meter. Setelah berputar-putar di atas beberapa kali, kondisi cuaca di Bandara Juanda tidak membaik. Maka diputuskan untuk mendarat di Denpasar untuk mengisi bahan bakar dan menunggu cuaca di Surabaya membaik,” jelasnya saat dihubungi via aplikasi WhatsApp, Senin 24 Oktober 2022.
Sementara itu, Wakil Bupati Seruyan, Iswanti yang ikut dalam penerbangan tersebut mengaku panik. Saat itu, kata dia, pesawat berputar-putar selama 30 menit di atas Bandara Juanda akibat cuaca buruk.
“Saya ingin mengantarkan anak ke Kampung Pare karena ada kegiatan sekolah selama sepekan ke depan bersama rombongan sekolah,” sebutnya.
Selama berada di pesawat, sebut Iswanti sejumlah penumpang mengalami pusing dan mual-mual akibat terlalu lama. Meski begitu, seluruh penumpang selamat dan berhasil mendarat di Bandara Juanda sekira pukul 19.00 WIB.
Dirinya mengaku pusing akibat terlalu lama berada di dalam pesawat, dan berhasil mendarat di Surabaya sekitar pukul 19.00 WIB. Dalam situasi di atas pesawat sebelum mendarat di Bali, Iswanti menuturkan bahwa semua orang tua panik, namun tidak ada yang menangis.
“Tetapi banyak yang mual dan pusing, suasana saat itu tegang, namun pada saat landing di Surabaya semuanya senang,” demikiannya. (**)
Editor: Irga Fachreza