INTIMNEWS.COM, NANGA PINOH – Sekolah Luar Biasa (SLB) Bhakti Luhur bersama Panti Asuhan Bhakti Luhur Nanga Pinoh pada tahun ini kembali memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI). Acara sederhana berupa Pawai pendek yang diramaikan oleh anak-anak penyandang disabilitas siswa SLB disertai orang para tua siswa dan Forum Anak Melawi (FAM).
Diketahui, Hari Disabilitas Internasional 2022 jatuh pada tanggal 3 Desember 2022. Peringatan Hari Disabilitas Internasional juga dikenal dengan istilah International Day of People with Disabilities.
“Peringatan tahunan ini bertujuan untuk memberikan dukungan dan perlindungan kepada para penyandang disabilitas di seluruh dunia,” ungkap Rosmawaty Rumahorbo, ALMA, S.Pd, Kepala SLB Bhakti Luhur.
Sekolah Luar Biasa ( SLB ) Bhakti Luhur yang beralamat di jalan Dharma Bhakti, Gang Mangga, Dusun Serundung Permai, Desa Tanjung Niaga Kecamatan Nanga Pinoh, merupakan satu-satunya yang ada di Kabupaten Melawi.
“Yayasan Bhakti Luhur sebagai salah satu lembaga Non Government Organization (NGO) berpusat di Malang, dengan tetap konsisten merangkul para disabilitas untuk tetap optimis dalam menggapai mimpinya walau pun dengan fisik yang terbatas,” ujarnya.
Adapun, rute pawai pendek, dimulai dari SLB Bhakti Luhur ke Gang Mangga JI. Dharma Bhakti, lanjut arah jalan Puskesmas Nanga Pinoh Gang Toyop Serundung dan masuk kembali ke SLB Bhakti Luhur. Sabtu (03/12/22) pagi.
Kepala SLB Bhakti Luhur, Sr. L, Rosmawaty Rumahorbo, ALMA, S.Pd mengatakan Tema Nasional HDI tahun 2022 ini ” Partisipasi Bermakna, Menuju Pembangunan Inklusif dan Berkelanjutan.
“Supaya mereka mendapatkan tempat dan mendapatkan hak-haknya sebagai Implementasi UU NO 8 tahun 2016. Tema pada kunci : SETARA dan INKLUSIF,” jelasnya.
Dikatakan Kepala SLB Bhakti Luhur yang kerap disapa Suster Rosma, bahwa tujuan utama kegiatan ini sebagai bentuk dukungan Implementasi UU No 8 Tahun 2016 Tentang Persamaan Hak-hak Penyandang Disabilitas khususnya di Kabupaten Melawi.
“Kita saat ini memberikan ruang dan kesempatan dan peluang kepada anak-anak disabilitas untuk menunjukkan kompetensi dirinya serta menginspirasi para orangtua dan masyarakat umum, untuk peduli memberikan motivasi moril dan mateiil, bukan dengan perasaan kasihan tapi mereka sama-sama bisa menggapai cita-cita,” ujarnya.
“ Meski memiliki keterbatasan fisik bukan penghalang untuk seseorang meraih masa depannya serta tidak untuk menutup diri atas bakat dan kemampuannya. Saya bangga, kagum dan terharu melihat semangat mereka, apapun kondisinya mereka tetap bersemangat untuk berkarya, semoga kami terus bisa tertawa bersama mereka mewadahi kegiatan seperti ini untuk para difabel,” tambah Suster Rosma.
Suster Rosma juga menyampaikan harapannya di Kabupaten Melawi dapat terbentuk Paguyuban Keluarga Disabilitas Melawi, menurutnya, forum ini akan menjadi wadah diskusi, sharing untuk para keluarga Disabilitas, berbagi suka dan duka serta berbagi ilmu saling mengisi dan saling meneguhkan, juga untuk mempermudah mendapatkan informasi.
“Kami siap untuk membantu Pemerintah menjalankan Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM). Semoga pada tanggal 3 Desember 2023 nanti, Paguyuban Keluarga Disabilitas Melawi sudah dapat terbentuk,” harapnya.
Kata Dia, untuk dapat mewujudkan semua itu, kita membutuhkan bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak, supaya anak-anak Disabilitas yang ada di Kabupaten Melawi bisa terdata dan tersentuh. Yang paling utama bagi keluarga yang mempunyai anak Disabilitas untuk tidak malu, dengan menyembunyikan Anak-anak mereka.
“Apabila para orang tua sudah percaya diri maka anak akan tertolong. Orang tua butuh penopang, semoga lewat acara HDI ini, bergaunglah UU No 8 tahun 2016 ke semua lapisan masyarakat, juga berikutnya Pemerintah Daerah mempunyai perhatian lebih untuk para disabilitas anak-anak cacat,” pungkasnya.
Editor: Andrian