INTIMNES.COM – Jelang hari raya idul adha yang diperkirakan jatuh pada 31 Juli mendatang, para pengusaha atau pedagang hewan kurban mengaku resah. Hal ini disampaikan salah seorang pedagang hewan kurban yang berjualan di Jalan Cilik Riwut Kilometer 9 Palangka Raya, Adi mengungkapkan alasannya.
“Disaat pandemi Covid – 19 saya bersiap merugi karena selain keterbatasan hewan kurban yang dijual, harganya juga naik sampai 10 % dari tahun sebelumnya,” ucap Adi.
Hingga saat ini kata Adi, minat dari pembeli sangat kurang “Biasanya 2 Minggu sebelum Idul Adha sudah hampir habis di pesan hewan kurbannya,” lanjut Adi.
“Sampai saat ini baru 10 hewan kurbannya dipesan untuk dibeli, dan untuk tahun ini saya mendatangkan 80 ekor sapi Bali dan 30 ekor kambing,” ungkap pria yang sudah 5 tahun menggeluti usaha menjual hewan kurban.
Dirinya juga mengaku kalau sebelum Pandemi Covid – 19 biasanya ada pesanan 12 ekor sapi dari Pemprov Kalteng, namun hingga sekarang belum ada.
“Tapi wajar kalau dalam kondisi seperti ini, yang pasti saya berharap ada kebijakan dari pemerintah, seperti menggratiskan biaya rapid tes bagi para supir pengangkut hewan kurban,” Harap Adi.
“Spekulasi dalam bisnis seperti ini harus siap saya tanggung kerugiannya, yang pasti saya menyiapkan hewan kurban dengan kualitas terjaga,” pungkasnya.
(Aulia)