website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Pencarian Bocah Tenggelam Terkendala Cuaca dan Minimnya Penerangan di Lokasi

Tim gabungan pencarian dan penyelamatan saat bersiap menyisir lokasi tenggelamnya bocah SD. (Istimewa)

INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Proses pencarian MJB (9) yang diduga tenggelam di Sungai Keruing, Jalan Tjilik Riwut Km 68, Sampit terkendala penerangan dan cuaca. Hal tersebut disampaikan Kapolsek Cempaga Hulu, Ipda Ahmad Januar, Selasa 4 Oktober 2022.

“Hingga saat ini pencarian terus dilakukan agar korban ditemukan secepatnya oleh tim yang terlibat, namun cuaca yang tidak mendukung dan malam hari menjadi kendala dalam pencarian korban,” ungkap Ipda Ahmad Januar.

Pencarian itu melibatkan PMI, BPBD, Basarnas, Damkar dan sejumlah warga setempat. Menurut seorang relawan PMI bernama Ijul bahwa proses penyisiran sementara dihentikan, hanya saja dilakukan pemantauan bersama pihak keluarga.

“Penerangan kita juga minim karena di lokasi sangat gelap, namun dari pihak keluarga sedang melakukan penyelaman secara tradisonal,” bebernya.

Pasang Iklan

Camat Cempaga Hulu, Ubaidillah berharap korban dapat ditemukan secepatnya, dan ia mengaku akan memonitor proses pencarian tersebut di lokasi bersama sejumlah pihak.

“Saya sudah memantau proses pencarian sejak sore, korban adalah anak yang masih duduk di bangku kelas tiga SD,” ungkap Ubaidillah.

Sementata itu, insiden itu sekitar pukul dua siang, Selasa 4 Oktober sepulang sekolah korban bersama dua orang temannya sedang berenang di sungai tersebut, namun ternyata korban itu tidak bisa berenang, sehingga teman-temannya menyampaikan kejadian itu kepada orang tua korban.

emudian orang tua korban dan teman korban beserta masyarakat melakukan pencarian untuk menyelamatkan korban, tetapi tidak ditemukan. Sampai saat ini masih dilakukan pencarian dari Tim SAR baik Basarnas, BPBD Kotim, Damkar Kotim, PMI Kotim beserta masyarakat.

Pada saat berenang di sungai itu air sungai naik atau dalam sehingga korban dan kawan-kawannya memberanikan diri untuk berenang, tetapi mereka tidak mengetahui bahwa arus air sangat deras dan menyebabkan korban terseret arus. (**)

Editor: Irga Fachreza

Pasang Iklan

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan