INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus berupaya untuk mengoptimalkan Sungai Kapuas Murung sebagai jalur utama ekspor komoditas daerah tersebut. Dinas Perhubungan Kalimantan Tengah kembali menegaskan komitmennya untuk menjadikan Sungai Kapuas Murung sebagai pintu keluar yang efisien untuk sumber daya alam Kalimantan Tengah.
Inisiatif ini pertama kali dimulai pada tahun 2003, ketika Kalimantan Tengah dikenal sebagai salah satu penyumbang utama emas hijau (kayu) bagi Indonesia. Namun, meskipun memiliki potensi besar, perekonomian daerah ini belum terasa dampaknya secara signifikan karena sebagian besar ekspor sumber daya alam masih melalui Kalimantan Selatan.
Begitu juga di sektor pertambangan, terutama yang berasal dari wilayah Barito, sebagian besar sumber daya alam masih tercatat dan diproses melalui jalur keluar di Kalimantan Selatan. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya kapasitas pelayaran Sungai Kapuas Murung, yang saat ini belum dapat dilalui oleh kapal-kapal besar. Akibatnya, kapal-kapal tunda yang mengangkut komoditas dari perusahaan besar lebih memilih untuk menggunakan Sungai Barito sebagai jalur ekspor.
Yulindra Dedy, Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Tengah, menyatakan rasa terima kasihnya atas kemajuan yang telah dicapai dalam optimasi jalur pelayaran Sungai Kapuas Murung. “Kami sangat menghargai komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang telah membuat progres signifikan dalam pengoptimalan jalur ini. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan daya saing dan kontribusi perekonomian daerah,” ungkapnya.
Dengan adanya upaya ini, diharapkan Sungai Kapuas Murung dapat menjadi jalur ekspor utama yang dapat mendongkrak perekonomian daerah serta mengurangi ketergantungan pada Kalimantan Selatan.
Penulis: Redha
Editor: Andrian