
INTIMNEWS.COM, SUKAMARA – Pemkab Sukamara dan jajaran menggelar salat Istisqa atau salat minta turun hujan akibat musim kemarau yang menimbulkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Salat Istisqa itu digelar di Halaman Masjid Agung Ad-durrun Nafis, Sabtu 7 Oktober 2023.
Salat Istisqa tersebut diikuti oleh beberapa pejabat di Kabupaten Sukamara serta masyarakat setempat. Pj Bupati Sukamara, Kaspinor mengajak masyarakat untuk memperbanyak amalan dan ibadah agar doa dan permohonan selalu terbuka dan dikabulkan oleh Allah SWT.
“Saat ini kita dilanda kekeringan, musim kemarau yang terjadi dan kenaikan suhu panas membuat banyaknya dampak buruk terutama kebakaran hutan dan lahan yang mengakibatkan kabut asap,” kata Kaspinor.
“Mari kita bermohon kepada Allah SWT untuk masyarakat Sarolangun mari kita berdoa agar segera diturunkan hujan agar bisa menangani dampak kekeringan dan karhutla ini,” sambungnya.
Kabut asap akibat karhutla masih pekat menyelimuti Kalimantan Tengah, termasuk Sukamara. Masyarakat pun terganggu dan rentan terserang berbagai penyakit, terutama infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Selain itu, kabut asap karhutla ini juga berpengaruh pada berbagai sektor, salah satunya pendidikan, di mana siswa sekolah terganggu dalam menjalankan proses belajar.
Selama September 2023, tercatat sebanyak 26 titik hotspot di Kabupaten Sukamara. Tentunya titik hotspot itu memiliki potensi kebakaran hutan dan lahan. Dengan kondisi tersebut, turunnya hujan juga menjadi momen yang sangat dinanti masyarakat Sukamara.
“Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bermunajat dengan memohon kepada Allah SWT secara khusuk, dan semoga hujan pun segera diturunkan di Kabupaten Sukamara ini,” harap Kaspinor.
Editor: Andrian