INTIMNEWS.COM, SUKAMARA – Penjabat (Pj) Bupati Sukamara, Rendy Lesmana didampingi Sekretaris Daerah Sukamara Yofi Yudistira, Kepala Dinas Dikbud Sukamara, Kepala Dinas PPPAPPKB Sukamara dan Bunda Paud Sukamara melakukan kampanye stop bullying serta ikrar bersama stop bullying yang bertempat di Aula SMP N 1 Sukamara. Selasa 5 November 2024.
Kegiatan kampanye stop bullying serta penandatangan ikrar bersama diikuti oleh ratusan siswa dan siswi SMP sederajat yang ada di Kabupaten Sukamara.
Rendy Lesmana menuturkan, perilaku bullying bertentangan dengan hak anak. Oleh karena itu, pemerintah daerah ikut andil memastikan generasi penerus yang ada di sukamara aman dari dari bullying dan segala bentuk tindak kekerasan lainnya.
“Bullying merupakan perilaku yang bertentangan dengan hak anak, untuk itu saya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk memberikan perlindungan pada anak. Tanggung jawab perlindungan anak sudah semestinya kita pikul bersama. Kita harus memastikan anak-anak Sukamara aman dari bully dan segala bentuk tindak kekerasan lainnya,” katanya.
Rendy Lesmana menerangkan jika korban bullying bisa mengalami masalah kesehatan fisik seperti luka, memar, dan patah tulang. Selain itu, korban mengalami masalah sosial dan emosional seperti merasa terisolasi, kehilangan percaya diri, dan sulit membentuk hubungan sosial yang sehat.
“Bullying memiliki dampak berbahaya bagi anak, baik bagi korban maupun pelaku, diantaranya Korban Bullying menyebabkan masalah kesehatan mental seperti depresi, gangguan cemas, dan post-traumatic stress disorder (PTSD),” terangnya.
“Sedangkan untuk pelaku bullying bisa menyebabkan pelaku mengalami penurunan empati, peningkatan perilaku agresif, dan terbiasa memperoleh sesuatu dengan memaksa. Pelaku juga bisa mengalami masalah kesehatan mental dan berpandangan negatif tentang masa depan,” lanjut Rendy.
Rendy berharap para anak anak tersebut akan menjadi generasi penerus bangsa yang menyiapkan Pembangunan estafet berikutnya, sehingga tidak ada yang menjadi korban dan pelaku bullying dan perundungan atau kekerasan jenis lainnya
“Tidak ada anak-anak yang baik dari hasil kekerasan Ketika mereka tidak paham apa itu bullying dan perundungan. Jadi harapan semua bisa menjadi pelopor dan pelapor duta anak untuk penguat antar mereka. Dan selaku orang tua yang disampaikan juga oleh Bunda Paud berkenaan hal-hal bullying tidak melakukan hal tersebut yang bisa merugikan anak-anak itu sendiri,” tutupnya.
Editor: Andrian