INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Agustiar Sabran, menegaskan bahwa persatuan dan harmoni sosial merupakan modal terbesar daerah dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan. Pernyataan itu ia sampaikan saat membuka Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik I Tingkat Provinsi Kalteng Tahun 2025 di Gor Indoor Serbaguna Palangka Raya, Jumat, 21 November 2025.
Dalam sambutannya, Gubernur menekankan bahwa keberagaman suku, budaya, dan keyakinan yang hidup berdampingan di Kalteng adalah aset penting yang tidak dimiliki semua daerah. Ia mengatakan bahwa kondisi ini harus dijaga bersama agar pembangunan berjalan inklusif dan memberikan dampak merata bagi seluruh masyarakat.
Gubernur menyebut, banyak daerah berbicara tentang pembangunan fisik dan pertumbuhan ekonomi, tetapi tidak semua memiliki landasan sosial yang kuat. Menurutnya, ketentraman dan rasa saling menghargai merupakan fondasi agar program pemerintah dapat berjalan efektif.
“Kita sering bicara soal infrastruktur, investasi, dan pertumbuhan ekonomi. Namun semuanya tidak akan berjalan maksimal kalau tidak ditopang oleh ketentraman dan semangat saling menghargai,” ujar Agustiar Sabran.
Ia menyampaikan bahwa pemerintah daerah terus berupaya menjaga ruang publik yang aman dan nyaman bagi seluruh kelompok masyarakat. Setiap warga, katanya, harus merasa dihargai dan memperoleh kesempatan yang sama dalam pembangunan daerah.
Gubernur juga menegaskan pentingnya komitmen bersama untuk menjaga nilai toleransi yang telah lama menjadi ciri khas masyarakat Kalteng. Ia menyebut bahwa modal sosial tersebut menjadi kekuatan utama dalam mempertahankan stabilitas daerah.
Menurutnya, tanpa hubungan sosial yang harmonis, percepatan pembangunan akan sulit diwujudkan. Oleh karena itu, seluruh pihak diminta terlibat aktif dalam merawat kerukunan yang telah terbangun.
Agustiar juga mengajak para tokoh agama, tokoh adat, dan pemuda untuk terus menguatkan nilai kebersamaan di tengah kondisi sosial yang dinamis. Ia menilai bahwa kelompok-kelompok masyarakat ini memiliki peran strategis dalam menjaga situasi tetap kondusif.
Ia menambahkan bahwa stabilitas sosial juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan daya saing daerah. Ketika daerah aman dan harmonis, peluang investasi akan semakin terbuka dan pembangunan dapat bergerak lebih cepat.
“Ketika masyarakat rukun, kita bisa lebih fokus meningkatkan kualitas pendidikan, pelayanan publik, dan percepatan pembangunan,” tegasnya.
Gubernur mengingatkan bahwa harmoni sosial tidak boleh dianggap sebagai hal yang terjadi begitu saja. Nilai tersebut harus dipelihara melalui komunikasi, sikap saling menghargai, dan ruang dialog yang terbuka.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyinggung bahwa Pesparani menjadi contoh bagaimana kegiatan keagamaan dapat memperkuat kebersamaan. Ajang paduan suara gerejani, menurutnya, tidak hanya menonjolkan seni musik rohani, tetapi juga memperlihatkan semangat persaudaraan umat beragama di Kalteng.
Agustiar menyampaikan bahwa kegiatan seperti Pesparani memberikan ruang ekspresi bagi umat sekaligus mempertegas komitmen pemerintah dalam menjaga toleransi sebagai bagian penting pembangunan daerah.
Ia berharap Pesparani Katolik I ini menjadi momentum untuk memperkuat hubungan antarkomunitas dan memperkuat modal sosial yang telah ada selama ini.
Menutup sambutannya, Gubernur mengajak seluruh elemen masyarakat bekerja bersama membangun Kalteng yang semakin berkah, maju, dan bermartabat. Ia menegaskan bahwa semangat kebersamaan tersebut sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045.
Penulis : Suhairi
Editor : Maulana Kawit