INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Pandemi Covid -19 yang mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat berimbas terhadap penurunan Pendapatan Asli Daerah, akibat pembatasan-pembatasan yang dilakukan Pemerintah.
“Sejak pandemi Covid-19 terjadi di Bulan Maret 2019 penurunan pendapatan daerah ikut berpengaruh, selanjutnya tentu yang paling penting capaian kepala daerah di Pendapatan asli daerah,” kata Wakil Bupati Kotawaringin Barat Ahmadi Riansyah, usai Paripurna di Gedung DPRD Kobar, Senin (22/11/2021).
Pendapatan asli daerah dari tahun ke tahun terus meningkat kecuali perimbangan, “Kalau perimbangan ini kan ditetapkan dari pusat, maka untuk itu kita hanya menerima keputusan dari pusat,” ucap dia.
Berapa dana perimbangan yang diserahkan terdiri dari dana alokasi umum, kemudian di dalamnya adalah dana bagi hasil dari provinsi, komponen lain adalah pendapatan asli daerah ini murni adalah kinerja daerah.
“Banyak faktor yang mempengaruhi salah satunya komponen pajak dan retribusi, selama ini di APBD kita justru target melampaui RPJMD, dari kami awal menjabat sekitar berkisar diangka 140 miliar, target kita di 200 miliar,” terang Ahmadi Riansyah.
Lanjut Ahmadi, untuk kegiatan-kegiatan yang prioritas mungkin hal ini kenapa dana perimbangan yang berpengaruh, dikenakan tadi dana transfer pusat itu juga didapat dari pendapatan negara.
Mungkin, pengaruh pendapatan negara dengan akademik dan sebagainya mengalami pengurangan tentu berpengaruh, maka sekarang ini untuk anggaran tadi subjektif dan relatif bisa tidak terbatas.
“Sebenarnya di situlah kecerdasan kita pemerintah daerah bersama DPRD untuk bersama-sama bagaimana menghitung secara cermat yang terukur, sesuai dengan kebutuhan yang mempriotaskan yang betul-betul prioritas untuk didahulukan,” pungkas Ahmadi Riansyah. (Yus)