INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Ribuan warga Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat, rela antre membeli minyak goreng curah dari PT. Citra Borneo Utama (CBU) yang merupakan bagian dari Citra Borneo Indah (CBI) dari mobil tangki berkapasitas 7000 liter, yang bekerjasama dengan Polsek Kecamatan Kumai Polres Kotawaringin Barat, di Jalan Pangkalan Lima desa Sungai Tendang.
Hatiah (50) salah satu warga Rt 6 desa Sungai Tendang, Kecamatan Kumai mengaku dirinya terbantu dengan layanan tersebut. Sebab, wanita penjual gorengan kerupuk itu sempat khawatir dengan kelangkaan minyak dan harga yang melonjak drastis.
“Saya membeli 5 liter, harga di sini jauh lebih murah. Tadi saya habis Rp 57.500, harga per liternya 11.500” kata Hatiah kepada wartawan di lokasi, Kamis (10/3/2022).
Sebelum ada minyak murah dari PT. CBU saya membeli minyak 2 liter harganya Rp 42.000, 1 liternya Rp 21.000, dengan harga yang mahal ini saya mendapatkan keuntungan tipis sekali dan itu kalau habis semua jualan saya.
“Dengan adanya pasar murah ini Alhamdulillah sekali kami para pedagang kecil sangat terbantu, terus terang saya banyak mengucapkan rasa terimakasih banyak kepada Bapak H. Abdul Rasyid AS yang begitu peduli kepada rakyat kecil,” kata Hatiah.
Selain Hatiah, Napiah (48) pedagang pentol goreng Mak Nyus warga Rt 9 desa Kumai Hilir juga mengaku terbantu dengan adanya operasi minyak curah ini. Ia bahkan rela mengantri membeli minyak dalam jumlah 5 liter untuk keperluan berdagangnya hingga dua pekan ke depan.
“Saya beli rela mengantri untuk 5 liter yang sudah ditentukan agar semua warga bisa mendapatkannya. Karena kan saya dagang,” ucapnya.
Minyak goreng curah yang dijual seharga Rp11.500 per liter di Polsek Kumai. Warga yang membeli, rata-rata penjual makanan, dan tidak merasa keberatan untuk rela mengantri.
Syukurlah ada pengusaha nasional asal Kobar yaitu H. Abdul Rasyid AS yang peduli pada masyarakat. Karena salah satu perusahaan beliau yang secara aktif menggelar operasi pasar minyak goreng curah dengan harga murah,” jelasnya.
Menurut Napiah, harapannya kegiatan serupa bisa terus dilaksanakan hingga ketersediaan minyak goreng di pasaran bisa kembali normal, baik dari segi harga maupun ketersediaannya.
“Menurut saya pribadi, ya nggak masalah bila antre seperti ini. Wajar saja, lantaran kondisi ini juga bukan hanya di tempat kita saja, namun terjadi disebagian besar di Indonesia. Masih untung ditempat kita ada pengusaha yang bersedia menjual minyak goreng dengan harga murah seperti ini. Atas kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih pada H. Abdul Rasyid AS dan keluarga,” kata Napiah.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian