INTIMNEWS.COM. PANGKALAN BUN – Desa Pasir Panjang menjadi satu dari seratus desa di seluruh Indonesia yang dicanangkan sebagai desa cinta statistik.
Desa cinta statistik atau disebut Desa Cantik merupakan program yang digagas oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk membina, membangun, dan meningkatkan kompetensi aparatur desa agar mampu memahami tentang statistik.
Dengan adanya program Desa Cantik, aparatur desa diharapkan mampu memahami statistik dengan lebih baik sekaligus dapat menjadi pelopor untuk melahirkan komunitas cinta statistik di desa mereka masing-masing.
Launching yang digelar pada Kamis (27/5/2021) lalu, di Rumah Betang Pasir Panjang ini dihadiri oleh Wakil Bupati Unsur Forkopimda, yang mewakil kepala BPS Provinsi Kalteng, Kepala BPS Kobar, Camat Arut Selatan serta Kepala Desa dan beberapa tokoh desa Pasir Panjang.
Wakil Bupati Ahmadi Riansyah mengatakan jika peranan desa sebagai satuan wilayah terkecil menjadi sangat penting berkaitan dengan penerapan undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa dan peraturan presiden nomor 39 tahun 2019 tentang satu data Indonesia.
Ahmadi menjelaskan jika pemerintah desa saat ini dituntut untuk mampu menyelenggarkan kegiatan statistic di wilayahnya masing-masing dalam rangka mendukung penguatan tata kelola pemerintahan di tingkat desa.
“Saat ini desa juga bukan lagi berperan sebagai obyek pembangunan melainkan sudah menjadi subyek pembangunan dan ujung tombak dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Ahmadi, Senin 31 Mei 2021.
“Karena itulah kebijakan pembangunan di desa dapat lebih tepat sasaran dan lbih bermanfaat bagi masyarakat jika dilandasi data yang lengkap dan akurat,” tambahnya.
Ahmadi menambahkan saat ini desa berkontribusi sebesar 74% terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Angka ini tentu saja cukup besar dan berarti peran desa menjadi lebih dominan dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan, program Desa Cantik ini sebagai salah satu upaya mewujudkan target membangun kemitraan desa dengan BPS melalui penyediaan data-data yang diperlukan,” pungkas Ahmadi Riansyah. (Yus)