INTIMMEWS.COM, PANGKALAN BUN – Mewakili Pj Bupati Kotawaringin Barat, Budi Santosa, Sekda Rody Iskandar bersama Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sambran, menggelar pasar murah yang meriah di halaman depan Masjid Agung Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat pada Minggu (16/6/2024). Acara tersebut juga disertai dengan penyerahan simbolis hewan kurban oleh pemerintah Provinsi yang dilaksanakan serentak.
Dalam sambutannya, Sekda Rody Iskandar menyampaikan pentingnya kegiatan tersebut dan menyatakan apresiasi atas perhatian Gubernur terhadap pelaksanaan pasar murah dan distribusi hewan kurban. Pasar murah telah dilaksanakan beberapa hari sebelumnya, diikuti oleh pemantauan distribusi hewan kurban oleh Gubernur.
Pemerintah setempat mengucapkan terima kasih atas penyelenggaraan pasar murah dan penyaluran hewan kurban serta menunjukkan apresiasi kepada Gubernur atas perhatiannya. Doa juga dipanjatkan untuk keselamatan dan kesejahteraan Gubernur beserta keluarga, kata Rody Iskandar.
Acara ini mencerminkan kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah dan provinsi dalam memastikan kesejahteraan masyarakat, serta semangat kebersamaan dalam memberikan bantuan kepada yang membutuhkan.
“Pasar murah ini bertujuan untuk menekan inflasi dan memenuhi kebutuhan masyarakat. “Untuk Kecamatan Arut Selatan di Kota Pangkalan Bun, 60 ton bahan pokok. Selain itu, Kecamatan Kolam mendapatkan 50 ton, Kecamatan Banteng 30 ton, Kecamatan Lada 30 ton, Kecamatan Kumai 50 ton, dan Kecamatan Arut Utara 20 ton, dengan total keseluruhan untuk Kabupaten Kotawaringin Barat sebanyak 240 ton,” ungkapnya.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kebutuhan masyarakat yang terus meningkat serta untuk memastikan bahwa tidak ada kelangkaan bahan pokok yang dapat memicu kenaikan harga signifikan. Pemerintah berharap penyaluran bahan pokok ini dapat menjaga stabilitas harga di pasar sehingga masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pokok mereka dengan harga yang wajar.
Rody juga menekankan pentingnya koordinasi yang baik antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan pelaku usaha di daerah. “Kita harus bekerja sama untuk memastikan distribusi bahan pokok ini tepat sasaran dan tidak ada penimbunan yang bisa merugikan masyarakat. Kami juga akan terus memantau perkembangan harga di pasar dan siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika ditemukan adanya masalah,” tandasnya.