
INTIMNEWS.COM – Banjir yang melanda Desa Ayawan, Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan semakin parah, 15 September 2020. Pasalnya ketinggian air selama sepekan terus naik hingga menenggelamkan sejumlah rumah milik warga.
Akibatnya, sejumlah akses jalan terputs dan melumpuhkan perekonomin warga setempat. Warga pun tidak bisa beraktifitas seperti biasanya dan harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Demisioner Ketua Umum Perukumpulan Mahasiswa Seruyan (Permas), Qamaruddin mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan kondisi Kecamatan Seruyan Tengah yang dilanda banjir. Mahasiswa Fakultas Pertanin Universitas Palangka Raya ini berharap pemerintah segera mengambil langkah cepat dalam penanggulangan bencana banjir ini.
“Bahwa banjir yang terjadi di Seruyan Tengah saat ini sangat memprihatinkan dan sangat membutuhkan bantuan serta penanggulangan cepat dari Pemerintah Daerah Kabupaten Seruyan,” katanya dalam rilisnya kepada Intimnews.com.
Kata dia, masyarakat yang awalnya masih bisa tinggal dirumah dengan memanfaatkan loteng atau atap rumah, kini harus mengungsi. Pasalnya banjir sudah menrendam rumah warga hingga atapnya.
“Sekarang benar-benar harus mengungsi ke atas bukit atau dataran yang lebih tinggi walaupun untuk menuju tempat pengungsian jaraknya lumayan jauh. Masyarakat juga tidak sempat menyelamatkan barang-barang mereka,” jelasnya.
Qamaruddin menjelaskan kalau banjir yang terjadi kali ini adalah yang terbesar dalam jangka waktu 15 tahun terakhir dan rentang waktu yang cukup lama. Karena sebelumnya banjir paling lama berlangsung 5 hari.
Qomarudin berharap kepada seluruh stackeholder agar ikut cepat tanggap dalam menanggulangi Bencana banjir ini dan segera menangirimkan bantuan tambahan secepatnya kepada seluruh wilayah yang terdampak banjir.
“Saat ini warga masih kekurangan tenaga medis, sembako, perahu untuk evakuasi, tenda, pakaian dan hal-hal yang diperlukan lainnya,” teragnya. (maulana)