INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Panglima Batamad Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Komandan Brigade (Danbrig) dan Perwakilan Batamad 14 Kabupaten/Kota di Kalteng, serta organisasi masyarakat (Ormas) Adat Dayak Kalteng menggelar pertemuan di Betang Hapakat, jalan RTA Milono, Palangka Raya pada Selasa, 14 Desember 2021.
Panglima Batamad Provinsi Kalteng, Brigjen TNI (Purn) Yuandrias saat diwawancarai oleh para awak media, mengatakan bahwa pertemuan tersebut bertajuk bincang-bincang yang ketiga dimana beberapa waktu yang lalu telah dilaksanakan serupa kegiatan yang pertama dan yang kedua ditempat tersebut.
“Pada pertemuan hari ini berfokus, bahwa kami sepakat untuk melakukan langkah-langkah dalam rangka memperkuat kelembagaan kita, dalam satu implementasi untuk membantu masyarakat yang ada di Kalimantan Tengah,” ucap Yuandrias.
Dia menambahkan bahwa, membantu masyatakat yang dimaksud adalah tidak hanya dalam konteks perkara-perkara, bukan hal yang istilahnya rivalitas namun perkara yang dimaksud bahwa pihaknya ingin menunjukan identitas sebagai orang Dayak.
“Kami punya Adat, punya hukum Adat, kami punya tokoh Adat, lembaga Adat dan kami bisa mengatur diri kami sendiri dalam konteks hukum adat kami. Jadi, yang kami lakukan hari ini ingin memastikan bahwa lembaga adat kami ini kuat,” tegas Yuandrias.
Kemudian dalam pertemuan tersebut pihaknya juga melakukan simulasi, yang mempunyai beberapa langkah dalam penyelesaian suatu persoalan. Lalu akhir dari simulasi tersebut adalah bahwa hukum adat tersebut akan sampai pada tahap akhir yakni perdamaian.
“Hukum adat ini akhirnya adalah sebuah perdamaian, kemudian menjadi baik serta dapat berkomunikasi secara baik dengan siapapun. Jadi kami orang Dayak, ingin menjadi tuan rumah yang baik di Kalimantan Tengah ini, bagi setiap orang baik itu bagi orang Dayak, maupun pendatang akan merasa aman dan nyaman,” lanjut Yuandrias.
Sementara itu salah seorang peserta kegiatan tersebut, Rimbun mengatakan bahwa kedatangan mereka dalam pertemuan tersebut tentunya dengan penuh semangat yakni Hasupa, Hasundau manggatang utus suku Dayak yang ada di Kalteng.
“Dengan menegaskan aturan, menegaskan komando. Jadi kami bergerak dengan satu kata dan satu komando atau Batamad satu komando Provinsi Kalimantan Tengah, bagaimana kami menunjukkan jati diri kami sebagai orang Dayak, yang tidak semata-mata untuk kepentingan pribadi dan tentunya untuk kepentingan orang banyak. Seperti pribahasa dimana Bumi Dipijak, Disitu Langit Dijunjung,” ucap Rimbun.
Editor: Andrian