INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Kalimantan Tengah menegaskan pentingnya pemanfaatan aplikasi Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA).
Linae Victoria Aden, Kepala Dinas P3APPKB Provinsi Kalimantan Tengah, menyatakan bahwa data yang dimasukkan ke dalam aplikasi SIMFONI PPA berperan penting dalam merumuskan kebijakan dan program penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“SIMFONI PPA didasarkan pada formulir Pencatatan dan Pelaporan (RR),” ujar Linae Victoria Aden dalam pelatihan fokus pendokumentasian dan pelaporan kasus di Hotel Aquarius Boutique, Rabu, 24 April 2024.
Ia menjelaskan bahwa jika aplikasi ini digunakan secara efektif, baik pemerintah daerah maupun pusat dapat segera mengetahui jumlah korban dan jenis kekerasan yang terjadi.
Sistem ini memungkinkan pemantauan komprehensif terhadap data pelaku kekerasan, yang dikategorikan berdasarkan usia, jenis kelamin, dan indikator relevan lainnya.
Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), SIMFONI PPA dirancang sebagai sistem informasi untuk mendokumentasikan dan melaporkan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di seluruh wilayah Indonesia. Sistem ini mencakup baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing.
Aplikasi SIMFONI PPA bekerja sama dengan instansi pemerintah di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota. Hal ini memastikan seluruh unit layanan yang terlibat dalam pendampingan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat mengakses dan memanfaatkan data secara tepat waktu dan akurat.
Penulis: Redha
Editor: Andrian