INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Dalam lanjutan inisiatif pengembangan pertanian dan hilirisasi pangan di Kalimantan Tengah, Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, H. Nuryakin, optimistis bahwa pendirian Rice to Rice dan Unit Penggilingan Padi (Rice Milling Unit) di dua lokasi, yaitu Desa Pantik, Kabupaten Pulang Pisau, dan Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, akan meningkatkan nilai tambah bagi petani, masyarakat, dan pemerintah daerah.
“Tanpa Rice Milling Unit, kita akan terus bergantung pada daerah lain. Oleh karena itu, optimalisasi peralatan ini sangat penting untuk mendongkrak produksi beras,” ujar Nuryakin.
Pendirian unit-unit ini merupakan inisiatif inovatif Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran, yang berfokus membangun pabrik modern di sentra produksi beras. Langkah ini bertujuan memperkuat branding produk pertanian Kalteng agar mampu bersaing di pasar nasional, sekaligus mendorong hilirisasi pangan yang berdaya saing tinggi.
Dalam konteks lain, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Sri Widanarni, menegaskan pentingnya integrasi program seperti Gernas Bangga Buatan Indonesia (BBI), Peningkatan Produk Dalam Negeri (PDN), dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) dengan berbagai inisiatif daerah. Ia menyebut, persiapan HUT Kalimantan Tengah yang mencakup Kalimantan Tengah Expo dan Festival Budaya Isen Mulang dapat sejalan dengan tujuan program nasional tersebut.
“Gernas BBI, PDN, dan BBWI adalah kolaborasi nasional yang mendorong alokasi 95% anggaran untuk produk dalam negeri, khususnya UMKM,” jelas Liz Zeny, Pj Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, dalam pertemuan Zoom.
Liz Zeny juga menegaskan target program BBI tahun 2024 adalah menambah 30 juta UMKM, dengan sisa target sebesar 5 juta hingga akhir tahun. “Harapannya, melalui Gernas BBI di Kalimantan Tengah, kita dapat membantu mencapai target ini dan memotivasi pelaku usaha lokal untuk berpartisipasi aktif,” katanya.
Inisiatif ini menekankan pentingnya peran pemerintah daerah, kementerian, lembaga, dan BUMN dalam mendukung program-program yang bertujuan merangsang perekonomian nasional dan meningkatkan daya saing lokal.
Penulis: Redha
Editor: Andrian