INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Seorang guru kontrak berinisial M (25) yang diduga melakukan tindak asusila kepada siswanya di kelas VII hingga kini masih bebas melenggang. Padahal, pihak sekolah tempatnya mengajar telah menerima aduan dari sejumlah siswa terkait perilaku sang guru.
Menurut keterangan warga, M merupakan guru kontrak yang baru diangkat statusnya oleh pemerintah kabupaten melalui dinas pendidikan itu telah berkeluarga dan telah dikaruniai seorang anak.
“Oknum guru PJOK itu juga warga sini. Dia masih ada di rumah bersama keluarganya seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Sedangkan sejumlah siswi yang dimintanya mengirim video vulgar mengalami trauma. Semoga lekas ditindak pihak berwajib,” ungkap seorang sumber terpercaya yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Aksi asusila itu telah ditangani pihak sekolah bersama pihak keluarga siswa dan oleh kepolisian telah mediasi pada 24 November lalu. Menurut kepala sekolah berinisial A bahwa oknum guru itu kini telah dibatasi jam kerjanya sebagai bentuk pembinaan dari sekolah.
Sementara itu dari sumber yang lain menyebut, modus oknum guru tersebut meminta kepada para siswi untuk memperbaiki nilainya, sehingga para siswi terbujuk rayu dan ancaman oknum guru tersebut dan akhirnya menuruti apa yang diminta.
“Belum lama ini kabarnya oknum guru itu juga meminta siswi ke rumahnya untuk memperbaiki nilai pada saat istri dan keluarganya keluar rumah. Pada saat itu juga kesempatannya entah apa yang dilakukan sehingga siswi itu pingsan dan orang tua siswi mendatangi rumah oknum guru itu, sempat menjadi perhatian kami warga di sini waktu itu ributnya,” beber seorang sumber terpercaya, Senin 12 Desember 2022.
Sementara itu pihak kepolisian maupun dinas terkait belum memberikan informasi lebih lanjut terkait perkembangan perbuatan oknum guru tersebut.
Sejumlah pihak berharap agar kasus tersebut dapat ditangani secara transparan dan tidak pandang bulu. Namun Plt Kepala Dinas Pendidikan Kotim Susiawati mengonfirmasi bahwa pihaknya baru saja menerima laporan secara tertulis dari pihak sekolah, Jumat (9/12) lalu.
“Laporan tertulis sudah masuk, sekarang sedang kita tindak lanjuti,” ungkap Susiawati.
Sebelumnya dalam beberapa waktu terakhir video vulgar salah satu siswi beredar di kalangan para siswa di Kotim yang diduga dari korban oknum guru tersebut. (**)
Editor: Irga Fachreza