INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Pada Selasa 30 April 2024, sekitar pukul 04.45 WIB, sebuah peristiwa tragis terjadi di Desa Tanjung Terantang, Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat (Kobar). Seorang warga desa tersebut menjadi korban serangan buaya saat sedang melakukan wudu di pinggiran sungai setempat.
Video yang menampilkan kondisi tangan korban pasca-serangan buaya pun menjadi viral di media sosial, menyebabkan kekhawatiran dan keprihatinan di masyarakat sekitar.
Mahmuda Riki, anak korban, mengungkapkan kronologi kejadian tragis tersebut. Bapaknya hendak pergi ke toilet menjelang subuh. Setelah selesai di toilet, dia hendak mengambil air untuk berwudu, yang kebetulan lokasinya berada di pinggiran sungai.
Saat sedang mengambil air wudu, tiba-tiba buaya menyerang dan menyeretnya ke sungai. Meskipun berusaha melawan dan bahkan menampar buaya, gigitannya tidak kunjung dilepaskan. Akhirnya, sang korban terpaksa menusukkan jari matanya ke mata buaya agar dilepaskan.
Setelah mendapat pertolongan dari warga sekitar, korban akhirnya dibawa ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. Hal ini menunjukkan respons cepat dan kerjasama dari masyarakat dalam situasi darurat seperti ini.
“Semoga segera pulih dan mendapatkan perawatan yang memadai,” ucapnya.
Wakil Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Hardino, membenarkan bahwa pasien dibawa ke IGD sekitar pukul 07.00 WIB. Dia juga menyatakan bahwa pada sekitar jam 9 pagi, pasien sudah dapat pulang karena kondisinya memungkinkan untuk rawat jalan.
“Korban mengalami luka gigitan di bagian kanan tubuhnya, yang kemudian dijahit dengan sekitar 15 jahitan, terutama di bagian tangan. Semoga korban dapat pulih sepenuhnya dan mendapat dukungan yang memadai dalam pemulihannya,” pungkasnya.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian