INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Mukhtarudin mengatakan, capaian sektor perdagangan yang mengalami tren positif meski di tengah kondisi pandemi patut diapresiasi.
Menurut Mukhtarudin, hal itu terjadi lantaran adanya kerja keras dan kerja cerdas tim ekonomi Pemerintahan Jokowi, Minggu 19 September 2021.
“Surplus sektor perdagangan baik dari sisi ekspor maupun impor sebesar dua digit di tahun 2021 ini merupakan prestasi yang layak diapresiasi,” katanya.
“Tentu itu bukan perkara mudah dan pastinya hal itu terjadi karena kepiawaian tim ekonomi pemerintah, yang dikoordinir pak Airlangga Hartarto dalam mengkonsolidasikan berbagai instrumen ekonomi,” jelas Mukhtarudin.
Mukhtarudin menilai, berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah di masa pandemi ini layak untuk tetap dipertahankan.
Pasalnya, kata dia, dengan adanya berbagai kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah, sektor ekonomi baik itu perdagangan maupun lainnya setidaknya mampu bertahan dan tidak terimbas cukup parah.
Kebijakan pemulihan ekonomi nasional dan pengendalian Covid-19 sudah on the track, patut untuk diteruskan dengan tetap memperhatikan dinamika yang berkembang.
“Sekali lagi neraca dagang RI surplus, saya kira berkat adanya visi kuat dari pak Airlangga Hartarto dengan berbagai resep atau ramuan ekonominya yang relevan,” jelasnya.
Mukhtarudin menambahkan, apa yang menjadi capaian pemerintah saat ini tentu saja tidak terlepas dari visi besar presiden Jokowi.
“Visi kuat pemerintah dibawah kepemimpinan presiden Joko Widodo dengan didukung oleh tim ekonomi yang hebat yang dikoordinir oleh menko perekonomian AH menjadikan sektor ekonomi kita cukup tangguh dan sampai saat ini setidaknya masih bertahan di tengah badai pandemi Covid-19,” paparnya.
“Pak AH mampu menterjemahkan visi besar presiden Jokowi dalam sektor ekonomi secara konkret, saya kira,” tuturnya.
Diketahui, ekspor dan impor Indonesia telah membukukan kenaikan dua digit pada Agustus 2021. Hal ini karena aktivitas ekonomi yang mulai pulih dari tingkat perdagangan yang rendah pada tahun 2020.
Menteri Koordinator Perekonomian RI sekaligus Ketua Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto memaparkan, sejumlah perbaikan dan peningkatan perekonomian Indonesia itu dipicu oleh kebijakan ekonomi yang menjadi keseimbangan gas dan rem.
“Selain itu juga kebijakan hilirisasi CPO dan produksi baja anti karat (stainless steel) yang merupakan keunggulan Indonesia selama ini,” kata Airlangga dalam keterangannya, pada Sabtu 18 September 2021.
Selain itu, bergeliatnya ekspor mendorong surplus perdagangan ke rekor tertinggi sebesar US$ 4,7 miliar (Rp 67 triliun).
Angka ini melonjak jauh melampaui ekspektasi pemerintah yang sebelumnya hanya menargetkan surplus US$ 2,31 miliar (Rp 32,9 triliun).
Diketahui, ekspor Indonesia naik 64,1%, dibandingkan perkiraan 36,1%. Ekspor ini didorong oleh pengiriman keluar dari sektor minyak dan gas (+77,9%), pertambangan (+162,9%) dan manufaktur (+52,6%). (Yusro)