INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Berapa pekan terakhir, bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite cukup langka di wilayah Kalteng, khususnya Kota Palangka Raya. Tidak sedikit warga yang mengeluhkan betapa sulitnya mendapatkan bahan bakar penggerak kendaraan bermotor dan mobil tersebut.
Minimnya ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite dialami oleh masyarakat Palangka Raya. Penggunaan pertalite sendiri sudah sulit didapatkan oleh pengendara roda dua maupun roda empat.
Kelangkaan tersebut dialami oleh seluruh masyarakat Palangka Raya tak terkecuali masyarakat yang ada di Kelurahan Petuk Ketimpun, Kecamatan Jekan Raya, Palangka Raya.
Mayoritas masyarakat yang berada di Petuk Katimpun adalah nelayan yang kesehariannya mencari ikan untuk dijual dan mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Pada saat tim Intimnews mengadakan wawancara kepada beberapa masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan. Salah satu nelayan yang tidak ingin disebutkan namanya menyampaikan keprihatinannya dengan kondisi sekarang ini.
“Saya seorang nelayan yang memakai BBM jenis pertalite, sangat menyayangkan adanya kelangsungan ini, dulu ketika pertalite belum langka saya selalu ke SPBU untuk membeli secara langsung. Namun imbas dari kelangkaan ini membuat saya terpaksa membeli Pertalite eceran diwarung,” ungkapnya, Selasa (28/06/2022).
“Seandainya harga di warung seperti dulu senilai Rp.10.000 mungkin saya masih bisa menerima. Tetapi sekarang harga pertalite dieceran sekitar rumah kami itu dijual dengan harga Rp. 11.000,” sambungnya.
Ia mengeluhkan kondisi tersebut, karena berdampak sekali. “Apalagi kami masyarakat biasa yang kesehariannya hanya untuk makan saja dan keperluan sehari-hari,” tambahnya
Ia berharap pemerintah dapat mengatasi kondisi yang ada sekarang. “Sehingga saya dapat kembali membeli pertalite langsung di SPBU dengan harga normal dan tanpa antrian panjang. Semoga pemerintah kota segera dapat mencarikan solusi terkait permasalahan yang terjadi terkait kelangkaan pertalite ini,” tutupnya.
Editor: Andrian