INTIMNEWS.COM, KASONGAN – Wakil Ketua I DPRD Katingan Nanang Suriansyah dan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwista (Kadisbudpar) Katingan Risnaduar akhirnya berdamai.
Kedua belah pihak bersepakat menyelesaikan perselihan dengan cara saling memaafkan dan penuh rasa kekeluargaan bertempat di Sekretariat DAD Katingan. Jumat 5 Agustus 2022.
Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Katingan menjadi inisiator perdamaian kedua pejabat tersebut, hal ini dikarenakan keduanya merupakan putra terbaik yang sekarang ini bertugas membangun daerah melalui tugasnya masing-masing.
Ketua DAD Hariyadi mengatakan sebelum pertemuan ini dilakukan pihaknya terlebih dahulu berkomunikasi dengan cara menemui masing-masing yang bersangkutan.
Dari pertemuan itu, ternyata terdapat persamaan yang sama yaitu saling memaafkan. Dasar itulah yang membuat DAD Katingan mempertemukan para pihak yang bersangkutan.
“Mereka berdua ini merupakan putra-putra terbaik Katingan, perselisihan ini juga harus diselesaikan secara damai dan kekeluargaan. Kejadian ini juga menjadi pembelajaran, kita sebagai abdi negara harus siap dikritik,” ungkapnya memulai mediasi.
Di tempat itu Kadisbudpar Katingan Risnaduar mengungkapkan permohonan maafnya secara langsung kepada Nanang Suriansyah.
Dia mengaku tidak ada niatan untuk melakukan perlakuan tidak menyenangkan. Kejadian ini pun menjadi pembelajaran bagi dirinya agar dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara menjadi lebih baik.
“Saya ucapkan terima kasih kepada DAD Katingan yang telah memfasilitasi kami dan mohon maaf membuat para tokoh-tokoh Katingan harus turun seperti ini. Saya secara tulus memohon maaf dengan saudara Nanang Suriansyah, sekali lagi tidak ada niat apa-apa. Hanya permohonan ini yang harus saya sampaikan. Semoga ini bisa menjadi pembelajaran untuk lebih baik lagi,” ungkapnya.
Menyambut pernyataan itu, Wakil Ketua I DPRD Katingan Nanang Suriansyah dengan hati terbuka memaafkan Risnaduar. Bahkan menurutnya, Fraksi Golkar DPRD Katingan dalam pandangan Fraksinya belum lama ini juga mendorong proses perdamaian.
Ketua DPD Partai Golkar tesebut juga menceritakan, bahwa dirinya tidak ada niat sebenarnya untuk melaporkan peristiwa yang menimpa dirinya tersebut ke polisi.
Hal itu dilakukan karena saat kejadian itu, Risnaduar tidak ada melakukan permohonan maaf secara langsung. Padahal menurutnya dirinya sangat terbuka saat itu untuk memaafkan.
“Saya tidak ada niat untuk melaporkan ke polisi sebenarnya, tapi saya tunggu-tunggu waktu itu enggak ada datang pak Risnaduar. Karena kita menjunjung tinggi hukum makanya, saya laporkan kemaren. Biar tidak terjadi apa-apa,” ungkapnya.
Nanang merespons baik niatan tulus berdamai ini, ia bahkan mengatakan dirinya membuka diri untuk memaafkan.
“Seorang Nabi saja mau memaafkan, apalagi saya tentu tidak ada alasan untuk tidak memaafkan. Cuma komunikasi yang seperti ini kan kemaren-kemaren tidak ada. Tapi intinya saya juga memohon maaf kalo ada kesalahan. Sebagai seorang manusia tentu tidak yang sempurna,” tambahnya.
Dia juga menyambut baik peran semua pihak yang memfasilitasi perdamaian ini.
“Setelah ada komunikasi yang dilakukan beberapa hari ini akhirnya kita semua sama yaitu ingin berdamai dan membangun Katingan bersama lebih maju lagi,” ucapnya.
Ketua DAD Katingan juga mengapresiasi jiwa besar Nanang Suriansyah yang membuka diri untuk memafkan. Disingung mengenai proses hukum pihaknya akan segera berkoordinasi agar secepatnya laporan tersebut dicabut.
Selanjutnya kedua belah pihak menandatangani surat pernyataan damai disaksikan para tokoh adat. Dilanjutkan dengan prosesi tampung tawar dipimpin Damang Katingan Hilir.
Pertemuan sendiri dipimpin langsung Ketua DAD Katingan Heryadi P Samat, didampingi Sekretaris DAD Leda Almuqsith, Wakil Ketua III Edy Rahmat Sosiawan serta Damang Katingan Hilir Dones B Gasan.
Selain itu juga dihadiri dua Anggota DPRD Katingan Budy Hermanto dan Muhammad Efendi serta Maspek, Nirman dan pihak lainnya.
(Bitro)