INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin menyambut baik Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita yang mengingkan hilirisasi SDA berbasis mineral untuk peningkatan nilai tambah industri di dalam negeri.
Menurut Mukhtarudin, hilirisasi SDA penting dilakukan mengingat kekayaan sumber daya alam di Indonesia sangat melimpah, jika dikelola secara bijak dan berkelanjutan.
“Dengan adanya hilirisasi industri, saya berharap sumber daya alam yang akan diekspor keluar negeri tentu memiliki nilai jual yang lebih tinggi,” tandas Mukhtarudin, Minggu, (9/10/2022).
Adapun tujuan dari hilirisasi yakni memperkuat struktur industri, dan turut meningkatkan peluang usaha di dalam negeri.
“Hiirisasi SDA wajib dilakukan untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas nasional kita di masa yang akan datang,” pungkas Mukhtarudin.
Untuk diketahui, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan hilirisasi berbasis Sumber Daya Alam (SDA) mineral merupakan langkah nyata yang dilakukan pemerintah dalam pemanfaatan keunggulan komparatif SDA berbasis mineral logam.
“Dukungan diberikan untuk mendorong hilirisasi industri dalam peningkatan nilai tambah bahan baku mineral di dalam negeri, sehingga produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor produk mineral hasil pertambangan,” ujar Menperin dalam keterangannya.
Adapun bentuk dukungan tersebut antara lain dengan telah telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian, dimana pelaksanaannya diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2015 tentang Sumber Daya Industri.
Regulasi tersebut diantaranya mengatur pemanfaatan sumber daya alam secara efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Selain itu pelarangan atau pembatasan ekspor SDA guna meningkatkan nilai tambah industri serta pendalaman dan penguatan struktur Industri dalam negeri. Terakhir, mengatur jaminan ketersediaan dan penyaluran SDA untuk industri dalam negeri.
Menperin memprediksi investasi smelter yang akan mengolah nikel akan semakin marak di tahun mendatang.
“Salah satu investasi smelter yang semakin marak untuk tahun ini dan diprediksi tahun-tahun mendatang adalah investasi pengolahan dan pemurnian nikel sampai saat ini,” kata Menperin.
Tercatat terdapat 82 industri smelter nikel yang masuk dalam tahap operasi, konstruksi, dan studi kelayakan atau perencanaan
“Industri smelter melakukan proses transfer ilmu pengetahuan dengan mengirimkan pelatihan dan pendampingan terhadap tenaga kerja Indonesia,” pungkas Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian