INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Syarat RI percepat Herd Immunity hingga akhir 2021 target vaksinasi per hari ditingkatkan menjadi 2 juta per hari.
Hal ini disampaikan oleh Drs H Mukhtarudin, sesuai apa yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan ini berkat arahan Presiden Joko Widodo yang ingin mempercepat kekebalan kelompok.
“Ini sesuai target, jumlah yang divaksinasi ditingkatkan dari 1 juta menjadi 2 juta per hari agar bisa mencapai herd immunity 70 persen di akhir tahun, 2021 ini,” katanya via WhatsApp, Sabtu 31 Juli 2021.
Guna mengantisipasi dan menekan penularan, percepatan vaksinasi terus dilakukan untuk segera mencapai target herd immunity Jumlah yang divaksinasi akan ditingkatkan.
“Upaya penanganan pandemi Covid-19 memerlukan kerjasama semua pihak, tidak hanya pemerintah namun juga keterlibatan masyarakat, swasta, para ahli termasuk para ahli kesehatan,” ujar Mukhtarudin.
Selain vaksinasi, pemerintah saat ini terus mengevaluasi perkembangan lonjakan kasus Covid-19 dan mengimplementasikan PPKM level 3 dan 4 yang ditetapkan berbasis kriteria penanganan di hulu dan hilir.
Kebijakan PPKM perlu dipahami dan juga dilakukan untuk menyeimbangkan life and livelihood yang diketahui merupakan solusi optimal bersama dengan vaksinasi.
“Untuk mengendalikan kasus aktif di hulu, Pemerintah juga harus mengingatkan bahwa peran penting masyarakat dalam penerapan Prokes sangat penting dan Gebrak Covid-19,” terang Mukhtarudin.
Lanjut Mukhtarudin, ini betul-betul mengingatkan masyarakat bahwa Covid-19 itu hanya bisa dicegah apabila ada partisipasi dan kedisiplinan dari masyarakat itu sendiri.
“Testing, tracing dan treatment menjadi penting untuk dilaksanakan,” tutur Mukhtarudin.
Tentunya, dengan jumlah testing yang besar maka bisa menjaring kasus aktif yang lebih tinggi.
“Namun ini lebih baik karena kita bisa mengetahui secara pasti berapa sebenarnya jumlah penduduk yang terpapar,” ungkap Anggota DPR RI dari Kotawaringin Barat, Kalteng ini.
Pemerintah saat ini mengoptimalkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk penerapan Digital Tracing dan dintegrasikan dengan aplikasi NAR dan Silacak.
Tahap pertama, bagi masyarakat yang mau masuk ke tempat umum harus mengunggah aplikasi tersebut sehingga bisa diketahui sudah divaksinasi atau belum. Kedepannya, seluruh mobilitas akan bergantung pada vaksinasi. PCR dan swab antigen yang menjadi syarat juga dapat terdeteksi di aplikasi ini. Tahap pertama ini akan disiapkan 2-3 minggu ke depan.
Selanjutnya, kata Mukhtarudin aplikasi PeduliLindungi ini bisa digunakan untuk melakukan pelacakan masing-masing dan bisa memonitor seperti yang dilakukan di negara lain.
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen, Pemerintah telah bekerja sama dengan berbagai negara termasuk Singapura dan terus mencari jalan dari dalam maupun luar negeri untuk menangani jumlah ketersediaan oksigen. (Yus)