INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Harga daging ayam broiler atau ras di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengalami kenaikan signifikan pekan ini, mencapai Rp50.000 per kilogram. Berdasarkan pemantauan media yang dilakukan pada Rabu (8/5/2024), kenaikan ini mencatat peningkatan sebesar Rp5.000 dibandingkan dengan harga pada pekan sebelumnya.
Pemantauan media yang dilakukan di beberapa titik perdagangan utama di Kobar, seperti Pasar Cempaga Sari, Pasar Indra Sari, dan sejumlah pertokoan di Pangkalan Bun, menunjukkan tren kenaikan harga yang cukup signifikan. Kondisi ini menjadi perhatian bagi para pelaku usaha dan konsumen di daerah tersebut.
Salah satu pengunjung pasar, Rina, mengungkapkan perasaannya terhadap fluktuasi harga ayam broiler ini. “Harga ayam cenderung tidak menentu, kadang turun tiba-tiba naik lagi,” ujarnya.
Meskipun begitu, Rina menambahkan bahwa harga lalapan yang ia jual tetap stabil, menunjukkan adanya perbedaan tren harga antara produk daging ayam broiler dan produk lainnya di pasaran lokal.
Kenaikan harga daging ayam broiler ini juga mencerminkan kondisi ekonomi yang dinamis dan adanya faktor-faktor yang memengaruhi harga komoditas pangan. Faktor-faktor seperti ketersediaan pasokan, biaya produksi, dan permintaan pasar dapat berkontribusi pada fluktuasi harga yang diamati.
“Harga ayam cenderung tidak menentu, kadang turun tiba-tiba naik lagi,” ungkapnya. Meskipun demikian, Rina juga menekankan bahwa harga jualan lalapan yang dia kelola tetap stabil. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan dalam pola harga antara daging ayam broiler dan produk lainnya di pasar lokal.
Menanggapi kenaikan harga tersebut, beberapa konsumen mungkin akan mencari alternatif lain dalam memenuhi kebutuhan protein mereka, seperti beralih ke jenis daging lain atau produk nabati. Sementara itu, para pelaku usaha di sektor peternakan mungkin akan terus memantau pasar dan melakukan penyesuaian strategi untuk mengatasi fluktuasi harga dan menjaga kelangsungan usaha mereka.
Dengan demikian, peningkatan harga daging ayam broiler di Kobar tidak hanya memengaruhi konsumen langsung, tetapi juga berdampak pada berbagai aspek ekonomi dan strategi bisnis di tingkat lokal. Ke depannya, pemantauan terhadap kondisi pasar dan respon yang tepat dari semua pihak terkait akan menjadi kunci untuk mengelola dampak dari fluktuasi harga komoditas pangan tersebut.
Disperindagkop UKM Kobar cepat tanggap terhadap kenaikan harga ayam dengan melakukan kunjungan langsung untuk memastikan stabilitas harga tidak hanya ayam, tetapi juga komoditas lainnya di pasar lokal.
Kepala Disperindagkop UKM Kobar, Alfan Kusnaini, menegaskan pentingnya intervensi pemerintah dalam mengawasi harga pasar untuk melindungi kepentingan konsumen dan mendukung kelangsungan usaha para pelaku ekonomi lokal.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian