INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Warga di empat desa yakni Penyombaan, Pandau, Sambi dan Sungai Dau Kecamatan Arut Utara (Aruta), Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, mengharapkan pemerintah dapat memperbaiki jalan yang sudah 4 tahun belum juga mendapatkan perhatian, karena merupakan akses vital warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Jalan yang menghubungkan empat desa tersebut semakin hari kondisinya semakin rusak parah dan tak layak untuk dilalui apa lagi saat ini. Padahal, status jalan ini adalah jalan Pembangunan Prasarana Pendukung Desa Tertinggal (P3DT) atau lebih mudahnya disebut jalan negara, Senin (22/11/2021).
Kondisi ini diperparah oleh curah hujan yang cukup tinggi sehingga memperparah kerusakan jalan. Tidak adanya kepedulian pemerintah membuat tidak adanya bantuan dari pihak korporasi (perusahaan) di sekitar desa tersebut, sebagian bekasnya sudah ditimbun, namun, pada saat turun hujan justru lebih parah dari sebelumnya karena timbunan menggunakan tanah liat.
Ipan, warga setempat mengatakan kondisi jalan seperti bubur ini sudah terjadi sejak lama. Bahkan hanya sepeda motor yang mampu melewatinya dan itupun perlu waktu dan kerja keras. Selain bisa memilih jalan serta mampu didorong saat amblas dalam kubangan lumpur dengan kedalaman hingga 40 cm.
Ungkapan yang sama disampaikan oleh beberapa warga desa Sambi, mereka mengatakan banyak buah kelapa sawit yang busuk karena tidak bisa menjualnya akibat jalan seperti itu.
Warga sangat berharap kepada pemerintah daerah agar memperbaikinya. Sehingga masyarakat bisa menggunakannya dengan berbagai kepentingan.
Sementara itu Camat Arut Utara Amir Machmud, membenarkan bahwa jalan tersebut rusak parah, apalagi kalau musim penghujan seperti sekarang ini.
“Beberapa perusahaan juga memberikan bantuan apalagi dua desa yakni desa Sungai Dau dan Sambi masuk listrik, yang pasti nanti akan kami upayakan bersama desa untuk menangani kerusakan jalan tersebut,” singkatnya. (Yus)