INTIMNEWS.COM, ATAMBUA – Memasuki musim kemarau, masyarakat Kabupaten Belu seperti biasa layaknya tahun-tahun sebelumnya yakni masih mengeluhkan air bersih untuk dikonsumsi bahkan untuk keperluan lainnya, Sabtu 17 Juli 2021.
“Kami disini dari tahun ke tahun selalu membeli air dari jasa penyedia air bersih, tidak ada mata air bersih bahkan PDAM juga kami tidak pernah merasakan nya,” kata salah satu warga masyarakat Masmae.
Dari pantauan awak media, di beberapa desa masih banyak masyarakat yang masih membeli air dari sungai melalui tangki penyedia air bersih dengan kisaran harga per tangki 80 hingga 100 ribu rupiah.
“Dalam masa pandemi saat ini kami berharap agar pemerintah bisa membantu mengurangi beban kami untuk kebutuhan sehari-hari terutama air bersih, jangan kan air untuk masak dan minum, untuk mencuci baju pun kita harus beli,” ungkapnya.
Dari informasi yang didapat, sudah berulangkali secara mandiri warga sekitar sudah mencoba untuk menggali sumur sendiri namun hingga kedalaman 19 sampai 20 meter tidak menemukan sumber air dan akhirnya ditutup kembali.
Selain itu masyarakat harus secara mandiri membuat bak penampungan agar air bersih yang dibeli dapat ditampung. Secara kebersihan, air tersebut dapat dipertanyakan apakah layak dikonsumsi karena dalam penampungan tersebut dipakai untuk masak, minum, mencuci dan lain sebagainya.