INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pemerintah daerah masih memiliki PR besar untuk menurunkan prevalensi stunting di 2024 mendatang. Pasalnya, target yang diberikan mencapai 15,38 persen, sementara berdasarkan data SSGI 2022, prevalensi stunting Kalimantan Tengah masih sebesar 26,9 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah, dr Suyuti Syamsul mengatakan, melalui kelembagaan struktur TPPS di setiap tingkatan, dia berharap, konvergensi dan intervensi terhadap sasaran prioritas keluarga berisiko stunting agar berjalan efektif, dengan kerja sama sinergis semua stakeholders.
Suyuti mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan dapat semakin memperkuat komitmen dan sinergi seluruh pemangku kepentingan dan TPPS secara konsisten terus melakukan upaya pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, sesuai kewenangan masing-masing.
“Berkaitan dengan hal tersebut, sebagai upaya tindak lanjut maka pada hari ini dilakukan Rapat Pembahasan Draft SK TPPS Provinsi Kalimantan Tengah.
Dengan tersusunnya struktur TPPS yang sesuai dengan Lampiran Peraturan Kepala BKKBN Nomor 12 tahun 2021 Bab III diharapkan keanggotaan struktur ini dapat melakukan tugas dan fungsinya untuk mengkoordinasikan, mensinergikan dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting secara efektif, konvergen, dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor di tingkat provinsi,” pungkasnya. (**)
Editor: Irga Fachreza